Bulan suci telah hampir sampai di penghujung mata, gaung gemanya akan segera sirna, rindu temu di tahun depan, menjadi sebuah harapan. Ramadhan ini adalah Ramadhan pertama bagi Komalku Raya merayakan puasa , bulan penuh berkah yang darinya ada berlipat kebaikan.Â
Maka demi mendapatkan kemuliaan itu, izinkan kami segenap anggota komunitas menulis buku Malang Raya, Komalku Raya mengucap banyak terimakasih atas dukungan pihak sponsor dalam kegiatan literasi kami.
Kepada Ning Evi Ghozaly, satu nama yang tak bisa dipisahkan dari terselenggaranya kegiatan Komalku Raya  Dengan pribadinya yang humble, ringan tangan salah satu pengelola Yayasan Pendidikan Global Madani ini mendukung penuh kegiatan Komalku Raya.Â
Sejak pertama launching dan Workshop pertama di MTsN Jalan Bandung yang di pimpin Kepala sekolah Bapak Samsuddin, hingga  pelaksanaan workshop ke 2 di Pesantren Al Falah Kepanjen Malang.Â
Dua tempat penyelenggaraan yang kami dapatkan tanpa mengeluarkan biaya. Bahkan didukung penuh oleh civitas setempat, dibantu mempersiapkan hingga menyelenggarakan sampai akhir, sampai selesai acara. Berkah literasi, saling gandeng tangan atas nama perjuangan.
Tercatat ada nama KH. Marzuki Mustamar (PWNU Jatim, Pengasuh PP. Sabilurrosyad Malang ), Akhmad Bayhaqi Kadmi (Editor Expert Times Indonesia Network, Kolumnis Dakwah Media Ummat, Host TV9), Ustadz Faris Khoirul Anam LC. Â (Dosen, Pengasuh PP. Darul Faqih Malang), Kholiq Baya, direktur Radar Jember bersedia mengisi acara kami.Â
Nama-nama yang sebelumnya membayangkan bisa hadir saja kami tak berani. Secara komunitas kami masih berupa embrio belum terasa eksistensinya.
Ning Evi juga memberi pancingan dana dengan memberikan Kaos Komunitas bagi 15 peserta, disusul Bu Nyai Faridatul Mahya berkenan memberikan pula. Ini tentu membahagiakan. Bukan nominalnya namun kepedulian terhadap gerakan literasi komunitas yang layak mendapatkan apresiasi.
Pada pelaksanaan workshop yang pertama, Sadat Foundation memberikan suntikan dana segar untuk konsumsi. Tanpa perjanjian apapun, tanpa kompensasi hanya berharap konsumsi itu bisa bermanfaat, dinikmati peserta, memberikan energi untuk mengikuti kegiatan workshop dari mula hingga berakhir acara. Menjadi jariyah karena makanan dan minuman  itu mengalir dalam darah, para peserta pencari ilmu, para pegiat literasi.