Jakarta, 9 September 2024 -- Huy Anh Rubber Co., Ltd., salah satu pemimpin industri karet Vietnam, memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan (sustainability) dengan menjalin kemitraan strategis bersama KOLTIVA, perusahaan terkemuka di bidang pertanian berkelanjutan dan dalam ketertelusuran rantai pasokan. Kolaborasi ini dirancang untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR), sebuah regulasi yang menetapkan standar baru dalam praktik berkelanjutan dengan menekankan penghentian (nol) deforestasi dalam rantai pasok komoditas. Sebagai bagian dari transformasi industri karet global, langkah Huy Anh ini tidak hanya mencerminkan kepatuhan terhadap standar internasional, tetapi juga menyoroti komitmen negara tersebut dalam pengelolaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Produksi karet alami di Vietnam telah tumbuh pesat sejak 1961, menjadikan negara ini sebagai pengekspor karet terbesar ketiga di dunia, dengan kontribusi sekitar 8,7% terhadap produksi karet global (The Investor Vietnam, 2023). Pada 2021, Vietnam menghasilkan 1,3 juta ton metrik karet, di mana 70% digunakan dalam industri ban (Statista, 2024). Selain menjadi komponen utama dalam produksi ban, karet Vietnam juga digunakan di berbagai industri lainnya, seperti suku cadang otomotif dan peralatan medis. Menghadapi regulasi EUDR, sektor karet Vietnam terus berupaya mempertahankan akses pasar ke Uni Eropa dengan memastikan kepatuhan terhadap standar keberlanjutan, sekaligus mendorong pelaku industri lainnya untuk mengadopsi langkah serupa.
Huy Anh Rubber Co., Ltd., didirikan pada 2014 dan berkantor pusat di Thua Thien Hue, Vietnam, mengoperasikan tiga pabrik pengolahan---dua di Vietnam dan satu di Laos---untuk memproduksi berbagai produk karet alam berkualitas tinggi, termasuk SVR10/TSR10, TSR20, RSS3, SVR3L, SVRCV60, Masticated Rubber, dan Compound Rubber. Dengan meningkatnya permintaan global akan produk karet berkelanjutan, Huy Anh berencana memperluas area kebun secara signifikan, dari 3.000 hektar pada 2024 menjadi 15.000 hektar pada 2025. Mengingat luasnya area perkebunan yang tersebar, Huy Anh berfokus pada pengembangan rantai pasok yang sepenuhnya dapat ditelusuri, serta memastikan keterhubungan yang kuat antara pabrik, pemasok, dan produsen demi menjamin kepatuhan terhadap standar keberlanjutan dan transparansi global.
Dalam langkah strategis, Huy Anh telah menggandeng KOLTIVA untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR). Solusi inovatif ketertelusuran rantai pasokan dari KOLTIVA dirancang khusus untuk membantu perusahaan menghadapi tantangan regulasi yang kompleks. Melalui kolaborasi ini, Huy Anh berkomitmen untuk meningkatkan transparansi di seluruh rantai pasokannya, memastikan bahwa produk mereka tidak hanya berkelanjutan tetapi juga bebas dari deforestasi, memenuhi salah satu syarat utama yang ditetapkan oleh EUDR.
Le Thi Hong Mai, Wakil Direktur Huy Anh Rubber Co., Ltd., menyampaikan pandangannya mengenai kolaborasi ini, "Kemitraan kami dengan KOLTIVA merupakan kebijakan penting dalam perjalanan kami menuju keberlanjutan. EUDR menetapkan standar lingkungan yang sangat tinggi, dan dengan dukungan serta keahlian KOLTIVA, kami yakin dapat memenuhi ekspektasi tersebut. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat posisi kompetitif Huy Anh di pasar global, tetapi juga memperkokoh komitmen kami terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan."
Platform KoltiTrace MIS yang dikembangkan oleh KOLTIVA memainkan peran penting dengan menawarkan pemetaan rantai pasokan dan kemampuan penilaian risiko yang komprehensif untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap persyaratan regulasi. Platform ini menyederhanakan proses pendokumentasian rantai pasok Huy Anh.
Sebagai bagian dari upaya memetakan produsen dan perkebunan, KOLTIVA melatih agen lapangan Huy Anh untuk berkolaborasi dengan prosesor dan pemasok dalam memetakan sekitar 10.000 produsen kecil di dalam rantai pasokan. Dengan menggunakan aplikasi KoltiTrace MIS, agen lapangan ini melakukan penilaian menyeluruh terhadap setiap perkebunan dan risiko yang terkait, memastikan pemahaman mendalam mengenai lanskap pertanian. KoltiTrace MIS memfasilitasi pelacakan data transaksi dari perkebunan hingga prosesor, menyediakan data yang dapat dipertanggungjawabkan dengan informasi asal yang rinci, termasuk data perkebunan, profil produsen, dan transaksi yang diverifikasi.
KoltiTrace MIS juga memainkan peran penting dalam verifikasi deforestasi dan legalitas dengan menyediakan pemeriksaan deforestasi otomatis menggunakan data satelit sentinel yang diperbarui setiap tahun serta peta wilayah lindung lokal untuk menilai kepatuhan hukum para produsen. Untuk memenuhi persyaratan EUDR, KoltiTrace MIS memfasilitasi pembuatan Laporan Uji Kelayakan (Due Diligence) otomatis, termasuk poligon dalam format GeoJSON dan penilaian risiko. Fitur ini menyederhanakan proses bagi Huy Anh dalam menyelesaikan data yang diperlukan oleh pembeli mereka, memastikan kepatuhan yang efisien dan tepat waktu.
Manfred Borer, CEO dan Co-Founder KOLTIVA, menekankan pentingnya kemitraan dengan Huy Anh, dengan mengatakan, "Regulasi Deforestasi Uni Eropa adalah langkah signifikan menuju keberlanjutan. Kami berkomitmen untuk membantu Huy Anh, klien kami di Vietnam, dalam memastikan bahwa produk mereka mematuhi persyaratan ketat EUDR. Dengan platform KoltiTrace MIS, kami menyediakan pemetaan rantai pasokan yang mendalam, penilaian risiko secara real-time, dan pemantauan deforestasi. Ini memungkinkan pelacakan yang akurat dari perkebunan hingga prosesor, meningkatkan transparansi, dan mendukung komitmen Huy Anh terhadap pengelolaan lingkungan serta praktik berkelanjutan."
Mulai September 2024, Huy Anh menawarkan produk karet yang memenuhi Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR), memastikan bahwa pelanggan mereka di Uni Eropa menerima produk yang memenuhi standar lingkungan tertinggi. Hal ini akan memastikan bahwa mereka dapat menyediakan produk terbaik dengan daya jual yang lebih tinggi dengan terbukanya peluang baru di pasar Uni Eropa, di mana konsumen dan bisnis semakin memprioritaskan keberlanjutan.