Mohon tunggu...
Imam Husein
Imam Husein Mohon Tunggu... -

Berjalan dan terus berjalan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Saya, Simon, dan Oknum Aparat

4 Mei 2012   02:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:45 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, beberapa menit kemudia si satpam teriak. “Woii, jangan kabur,” Teriak satpam sambil menyalahkan motornya dan langsung mengejar si pengendara mobil tadi.

Saya pun serentak langsung menyalahkan motor dan ikut mengejar si pengendara mobil tadi.

Karena memang waktu itu jalanan cukup ramai, saya dan satpam berhasil mengejar si pengendar mobil. “Pak berhenti, tanggung jawab,” Kata satpam meneriaki si pengendara mobil tersebut.

Si Satpam dari sebelah kanan, dan saya dari sebelah kiri berusaha menghentikan laju mobil tadi. Namun, dia tetap tak mau berhenti. Akhirnya saya coba teriak, “Woii kabur, kabur, kabur.”

Mulailah dia mau berhenti karena pengendara motor lain yang ada di situ juga membantu kami untuk memberhentika mobil tadi. Akhirnya dia mau memutar balik mobilnya dan menuju ke TKP dengan saya. Anehnya, satpam yang ikut bersama saya tadi, dia malahan pergi dan tidak ikut saya ke TKP. Entah karena dibentak sama si pengendara mobil, atau apa saya tidak tahu.

Ketika saya sudah di TKP, yang memang pada saat itu tinggal si korban saja, tak lama kemudian si pengendara mobil keluar dari mobilnya, dan langsung menuju ke arah saya.

Eh, loe kurang ajar yahgue enggak bakalan kabur,” Kata si pengendara mobil sambil menoyor saya.

Loe catet plat gue, rumah gue enggak jauh dari sini,” Lanjut dia sambil marah-marah.

Eh Pak, enggak bisa gitudong, ini orang udah parah, butuh pertolongan secepatnya. Kami gimana enggak panik. Toh tadi Anda bilangnya mau mutar mobil ke sini, tapi malah pergi enggak tahu mau ke mana,” Sahut saya agak kesal yang waktu itu ingin membalas toyoran dia, namun saya ditahan oleh si korban.
Eh, loe mau gue matiin,” Kata si pengendara mobil sambil mengeluarkan pisau sejenis pisau yang suka dipakai oleh aparat TNI.

Loe itu masih bocah, jadi jangan macam-macam sama gue,” Lanjut dia sambil mengacungkan pisaunya ke arah saya.

Si korban yang tadinya memegangi saya, berbalik memegangi si pengedara mobil tadi, sambil mencoba menenangi dia.
Memang pada saat itu saya mulai down karena dia memegang senjata tajam, yang memang pada saat itu saya tidak memegang apa-apa. Dan saya agak kaget, ketika si pengendara mobil tadi bilang. “Gue ini aparat di sini, jadi enggak usah macem-macem loe di sini, segala meneriaki gue, emang gue maling,” Katanya, yang sepertinya makin kesal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun