Pagi ini saya terbagun dari tidur pulas semalaman karena bedan terasa sangat lelah. Rutinitas masih tetap sama seperti pada pagi-pagi yang telah lalu yang telah lalu.Â
Namun ada yang sedikit berbeda dalam bangun pagi ini, bukan karna bangun sudah ada kopi melainkan ribut obrolan kawan-kawan saya yang tidak jelas entah sedang membahas isu apa. Sesuatu yang sudah tidak saya dengar lagi semenjak 7 tahun lamanya.Â
Dengan keadaan setengah sadar saya ikut saja dalam pembicaraan mereka, dan disitulah mulai muncul permasalahan. Ternyata ada miskomunikasi antara saya dengan apa yang sedang mereka perbincangkan, haha.
 Hingga akhirnya saya tinggalkan mereka untuk persiapan menjalankan rutinitas demi mendapatkan selembar rupiah warna merah, hehe... Selama persiapan saya terfikirkan sesuatu tentang perbincangan mereka, hingga munculan gagasan untuk menuangkan dalam sebuah tulisan singkat. Akan tetapi itu hanya gagasan yang numpang lewat saja hingga akhirnya apa yang pengan saya tulis sudah tidak nampak lagi dalam pikiran saya.
Menulis, bagi saya adalah sesuatu yang mudah tetapi juga susah. Mudah karna hanya menuangkan apa yang sedang terfikirkan di bagian kecil otak saya, tanpa peduli dengan kebenaranya secara ilmiah (yg penting tidak nulis hoax) dan karna bagian yang besar berfikir tentang bagaimana besok bisa makan,,, haha.Â
Susah manakala tulisan itu harus dapat dipertanggung jawabkan. Yaaa setidaknya jika ada yang bertanya tentang maksut dari apa yang saya tulis dapat saya jelaskan secara terperinci atau hanya sebatas pembaca memahami alur dan maksut tulisan itu. Hingga saat ini, saya sendiri masih merasa kesulitan untuk menuangkan kalimat yang dapat dibaca oleh orang lain.Â
Sebenarnya banyak hal yang ingin saya tulis, tetapi terkadang susah untuk menuangkanya. Dan ketika telah berhasil menulis beberapa kalimat endingnya berakhir dengan apa yang disebut sebagai draf saja, ironis memang.Â
Suatu hari saya bertanya-tanya, mengapa saya susah untuk menulis itu susah ? mungkin karna saya kurang:
Ide
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh penulis pemula seperti saya adalah ide. Tentang apa yang pengen saya tulis dalam halaman kosong itu. Sebenarnya sih banyak ide yang bermunculan dalam pikiran saya, namun sekali lagi itu hanya muncul dan akhirnya tenggelam kembali. Bahkan terkadang ide untuk menulis itu muncul disaat dan waktu yang kurang tepat, sesingga ketika pengen menulis tentang apa yang sempat terlintas tadi sudah lupa.Â
Lalu kenapa tidak mencoba untuk menggali ide itu lagi ? Ahh, buang buang waktu menggali kembali, mendingan cari sesuatu yang baru lagi atau sudah lupa mau nulis apa (done!!! akhirnya tidak jadi menulis). Haha #ini alasan klasic yang sebenernya bisa diatasi