Tangan di jidat dengan jemari yang enggan menghapus iler disekitar bibir
Terasa jatah keberungunganku telah habis
Menyisahkan ampasnya yang berevolusi kesialan yang sepertinya berkepanjangan
Tubuh terus menolak perintah otak
Sepertinya kudeta sedang berlangsung
Rapat anggota tubuh untuk melengserkan singgasana otak
Memerintahkan orator handal yaitu "akal" untuk tak ikut campurÂ
Hingga sampai pada titik klimaks
Mata mengorbankan terjaganya
Hingga lelap
Dengan harapan esok, ketika kembali terjaga semua akan baik-baik saja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!