Mohon tunggu...
Dedy nugraha
Dedy nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - Kopi hitam dengan taburan senja

IG @ddy_nugraha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Iblis Bersayap

17 Mei 2020   06:23 Diperbarui: 17 Mei 2020   06:32 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia...menjadi pelangi dimalamku

Dia...menjadi senja dipagiku

Dia...menjadi hujan diterik

Memanipulasi cuaca menjadi hal muda bagiku

Aku bersembunyi di semak

Menatapmu dari jauh

Betapa indahnya dirimu

Namun tak kunjung kugapai

Aku adal satu dari ribuan orang orang yang mengagumimu

Yang bahagia melihatmu tertawa

Yang legah melihatmu bahagia

Aku adalah orang yang menjadi garda terdepanmu

Yang menghempas semua yang mengusikmu

Yang menjadi darah disetiap tawamu

Yang menjadi keringat disetiap langkahmu

Aku adalah bayangan keduamu

Yang tak nampak namu pasti ada

Jangan pernah bilang ada yang menyakitimu

Kupastikan besok kau dapati mayatnya di selokan

Cukup aku disini

Menjadi embun di indahnya pelangi

Menjadi iblis bersayapmu

Aku hanyalah titik di sebuah buku

Yang selalu ada disetiap kalimat

Yang tak pernah ditunggu

Karena menjadi tanda 

Berakhitnya sebuah cerita

Juluki aku iblis bersayap

Tak usah kau rabah

Tak usah kau rasakan

Damaimu adalah rasaku

Bahagiamu adalah sayapku

Bahagialah selalu

Supaya sayapku tetap bisa kukepakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun