Mohon tunggu...
Kolam Nalar
Kolam Nalar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jokowi Unggul dalam Survei, Bukti Rakyat Sudah Cerdas Memilih Kandidat yang Konkret

2 Maret 2019   10:41 Diperbarui: 2 Maret 2019   11:00 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan mendekati Pemilu, pilihan politik masyarakat semakin jelas. Mereka umumnya memilih kandidat yang dianggap konkret dan menawarkan solusi yang nyata.

Baru-baru ini, Cyrus Network merilis hasil surveinya. Menurut temuan mereka, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul jauh atas lawannya, yakni Prabowo-Sandi dengan selisih sekitar 20 persen.

Merujuk dari hasil survei, elektabilitas Jokowi-Maruf berada di angka 55,2 persen. Unggul atas Prabowo-Sandi yang memiliki elektabilitas sebesar 36 persen. Sementara yang belum memutuskan 4,2 persen dan tidak menjawab 3,3 persen.

Keunggulan tersebut merupakan bukti bahwa rakyat mampu menilai sosok pemimpin yang berkualitas. Rakyat semakin paham mana pemimpin yang mengerti kebutuhan rakyat dan pemimpin yang sekadar pandai beretorika.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Menurutnya, rakyat sudah cerdas dalam menentukan pemimpin.

Unggulnua Jokowi juga salah satunya dipengaruhi oleh kebijajan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Misalnya pembagian sertifikat lahan.

Kebijakan seperti itu program yang sejak lama dirindukan oleh rakyat. Bahkan, kebijakan itu merupakan kartu yang ampuh untuk menarik simpati pemilih yang semula mendukung Prabowo-Sandiaga.

Menurut CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi, hasil survei tersebut menganggap bahwa Jokowi memiliki kinerja mumpuni selama memimpin Indonesia sehingga tetap menginginkan pekerjaan Jokowi tetap dilanjutkan.

Banyaknya rakyat yang mantap memilih Jokowi karena menilai dari segi kinerja, sedangkan pemilih Prabowo lebih menilai dari segi karakter.

Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyatakan bahwa Jokowi-Maruf Amin lebih berpeluang menang dalam Pilpres 2019 karena statusnya sebagai petahana yang bisa menawarkan program dan yang telah dikerjakan jika kembali terpilih.

Sementara itu, kubu Prabowo-Sandi belum mampu membuat program pamungkas seperti milik Jokowi-Maruf Amin, serta lebih banyak membangun narasi negatif dibandingkan menawarkan program alternatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun