Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Masa Depan Penerbangan Haji Indonesia

24 Mei 2024   05:56 Diperbarui: 28 Mei 2024   03:44 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari data diatas masih tersisa dua pesawat pilihan yaitu Airbus A 380-800 dan Boeing B 747-400/747-8 namun tidak semudah juga untuk menghadirkan kedua pesawat ini untuk penerbangan Haji karena beberapa faktor.

Salah satu faktornya adalah ketersediaannya, pesawat Airbus A 380 dapat dikatakan diutilisasi secara maksimal oleh maskapai operator pada penerbangan reguler sehingga kemungkinan akan ketersediaannya untuk penerbangan Haji -- yang merupakan penerbangan charter -- sangat kecil.

Satu satunya pesawat yang selama bertahun tahun digunakan untuk penerbangan Haji adalah Boeing B 747 dimana kita masih melihatnya pada musim Haji pada tahun 2024.

Boeing 747 | Sumber gambar : Boeing.com
Boeing 747 | Sumber gambar : Boeing.com

Masa produksi Boeing B 747 yang cukup lama dari akhir tahun 1960 an hingga tahun 2022 membuat jumlah pesawat ini cukup banyak didunia sehingga ketersediaannya selama ini memungkinkan penerbangan Haji kita terlaksana.

Namun perlu diingat bahwa jumlah operator pesawat B 747 makin sedikit terutama karena banyak maskapai di dunia sudah mempensiunkan pesawat ini dan menggantinya dengan pesawat lebih baru dan efisien.

Pesawat Boeing B 747 yang dipensiunkan ini ada yang langsung menuju ke tempat peristirahatan terakhitnya atau disebut dengan aircraft boneyard serta ada pula yang dibeli oleh pihak atau perusahaan yang umumnya perusahaan penyewaan pesawat.

Dengan semakin sedikitnya jumlah pesawatnya maka semakin sedikit pula kemungkinan ada dua atau lebih pesawat B 747 dengan konfigurasi kelas dan kursi yang sama sehingga bila terjadi kerusakkan atau hal hal lain yang tidak terduga terjadi tidak mudah dan cepat untuk mendapat penggantinya.

Mengapa konfigurasi kelas dan kursi dapat menjadi hal penting?

Pada penerbangan Haji kita beberapa waktu yang lalu, salah satu pesawat yang menerbangkan kloter dari bandara UPG mengalami gangguan dan harus kembali ke bandara keberangkatan, pesawat ini merupakan pesawat yang disewa oleh maskapai Garuda Indonesia dari sebuah perusahaan penyewaan pesawat.

Pesawat dengan registrasi ER-BOS ini menurut situs planespotter memiliki konfigurasi kursi tiga kelas yaitu 12 kelas utama, 26 bisnis dan 409 ekonomi sehingga total kursi sebanyak 447 pax, konfigurasi ini sudah dirubah dari sebelumnya oleh salah satu operator terdahulu dengan 12 kelas utama, 26 bisnis dan 313 ekonomi sehingga total 352 pax. Disini terlihat bahwa perbedaan konfigurasi dapat merubah jumlah kapasitas dari 447 pax ke 352 pax atau sebaliknya dari 352 pax ke 447 pax.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun