Sebenarnya ada lagi langkah Thailand yang perlu kita contoh yaitu pemberian accident compensation di mana Thailand menganggarkan sekitar 50 juta baht (sekitar Rp 21 miliar) untuk memberikan bantuan kepada turis asing yang mengalami kecelakaan, korban kejahatan serta kejadian yang tidak menguntungkan termasuk bencana.
Sudah tentu penerima kompensasi ini tidak berlaku jika penyebab kecelakaan akibat dari kesalahan sang turis sendiri, namun demikian pemberian kompensasi ini menggambarkan pergeseran dari volume ke value oleh negara Thailand kepada turis asing.
Jadi kalau kita mau mencontoh Thailand maka ada baiknya tidak hanya pada kuantitas ke kualitas saja tapi juga volume ke value sehingga pada akhirnya pariwisata Indonesia tidak hanya berkualitas tapi juga memberikan nilai kepada turis asing.
***
Referensi :
- https://www.thaiembassy.com/thailand-visa/thailand-tourist-visa
- https://travelweekly.co.uk/news/tourism/thailand-sets-up-accident-compensation-fund-for-foreign-tourists
- https://www.bangkokpost.com/thailand/general/1419511/pm-calls-for-end-to-sex-tourism-image
- https://www.weforum.org/agenda/2020/08/coronavirus-tourism-thailand-tourism-industry/
- https://nypost.com/2018/02/14/famous-thai-beach-is-closing-because-tourists-have-ruined-it/
- https://www.unwto.org/responsible-tourist
- https://www.aquaexpeditions.com/exclusive-offers/early-bird/