Pameran Kedirgantaraan ini layaknya konser musik yang juga mendatangkan para pelaku perjalanan (bisnis) yang selama berada di Singapore juga ada kemungkinan melakukan kegiatan leisure dan melakukan pembelanjaan.
Namun perlu diingat bahwa pameran kedirgantaraan ini tidak mungkin dilakukan di Singapore apabila tidak memiliki bandara yang sangat luas sebagai venue pameran, dalam hal ini bandara Changi yang merupakan hub penerbangan melalui Changi Exhibition Center nya dapat memainkan peranan sebagai venue pameran.
Sekarang mungkin ada yang akan mengatakan, bukankah Indonesia juga telah mulai mengadakan perhelatan tingkat internasional seperti MotoGP dan F1H20 misalnya, juga bukankah banyak juga penyanyi kondang dunia yang melakukan  konser musik di Indonesia ?
Dari sini mungkin kita perlu melakukan evaluasi, apakah perhelatan tersebut memang sudah memberikan output berupa kedatangan para pelaku perjalanan antar bangsa? Apakah kita hanya membidik pelaku perjalanan domestik ?
Bukankah peserta dan pihak official juga merupakan kedatangan pelaku perjalanan antar bangsa ? jawabnya iya memang, tapi jumlah mereka mungkin tidak sebanding dengan jumlah penonton yang berasal dari negeri sendiri (wisatawan domestik).Â
Berbeda dengan konser musik Taylor Swift dan Coldplay yang penontonnya antar bangsa termasuk masyarakat Indonesia yang menjadi bagian dari jumlah kedatangan pelaku perjalanan bagi Singapore.
Apabila memang belum mendatangkan pelaku perjalanan antar bangsa dengan maksimal, kita coba untuk menciptakan peluang (opportunity creation) dari apa yang sudah kita miliki atau juga mengadakan perhelatan yang benar benar dapat meningkatan kedatangan pelaku perjalanan antar bangsa.
Kita juga sebaiknya melihat juga apa yang menjadi kekurangan dari perhelatan yang sudah kita adakan, misalnya apakah lokasi disekitar venue sudah lengkap dengan jumlah akomodasi yang dapat menampung sebanyak mungkin pelaku perjalanan.
Jangan sampai kita hanya sebatas pada penyediaan venue yang bertaraf internasional namun dengan kekurangan fasilitas pendukungnya, dalam arti kita tidak hanya perlu mengakomodir kebutuhan peserta dan para official saja tapi juga para pelaku perjalanan yang hendak akan menyaksikan perhelatan tersebut.
Namun apabila kita juga sudah merasa bahwa semua sudah terpenuhi namun tetap belum menghasilkan jumlah kedatangan pelaku perjalanan antar bangsa secara maksimum, ada baiknya kita juga memikirkan kegiatan lain yang dengan anggota komunitas besar seperti sepak bola misalnya, hanya saja tanpa adanya embel embel yang sebenarnya tidak perlu ada.
Kita juga perlu melihat apakah peran penyedia angkutan udara sudah dapat megantarkan peserta, official dan pelaku perjalanan ke lokasi venue dengan tersedianya kursi dan banyak pilihan jam penerbangan serta dengan harga yang kompetitif, maskapai nasional kita perlu menjadi garda terdepan.