Sedangkan dari sisi jumlah kapasitasnya, Garuda Indonesia menggunakan pesawat Boeing B 737-800, Scoot dengan Airbus A 320-100/200 sedangkan Singapore Airlines dengan Airbus A 350 dan Boeing B 737 MAX 8, disni kita melihat bahwa Singapore Airlines menggunakan pesawat berbadan lebar setiap harinya dimana kapasitasnya jauh lebih banyak dari pesawat berbadan sedang seperti B 737-800/MAX 8 ataupun Airbus A 320-100/200.
Rute Singapore-Jakarta
Terdapat 8 maskapai yang melayani penerbangan namun bila pada kerjasama ini kita melihatnya dari empat maskapai yaitu Singapore Airlines dengan Scoot nya dan Garuda Indonesia dengan Citilink nya.
- Garuda terbang 4 kali dalam sehari kecuali hari Minggu = 27 penerbangan/minggu
- Citilink terbang 2 kali dalam sehari = 14 penerbangan/minggu
- Scoot terbang 2 kali dalam sehari kecuali hari Selasa, Kamis dan Jumat sebanyak 3 kali = 17 penerbangan/minggu
- Singapore Airlines terbang 6 kali dalam sehari = 43 penerbangan/minggu
Sedangkan pada kapasitas masing masing maskapai :
- Garuda Indonesia menggunakan pesawat B 737-800, Airbus A 330-300 dan -900Neo
- Citilink menggunakan pesawat Airbus A 320-100/200
- Scoot menggunakan pesawat Airbus A 320-100/200 dan A 320Neo
- Singapore Airlines menggunakan pesawat Boeing B 777-300 dan Airbus A 350-900
Sehingga bila dijumlah, Garuda Indonesia dengan Citilink nya sebanyak 41 penerbangan/minggu sedangkan Singapore Airlines dengan Scoot nya sebanyak 60 penerbangan/minggu, sedangkan untuk kapasitas sepertinya Singapore Airlines juga jauh lebih banyak.
Rute Singapore-DenpasarÂ
- Garuda Indonesia terbang 1 kali setiap hari = 7 penerbangan/minggu
- Scoot terbang 3 kali setiap hari = 21 penerbangan/minggu
- Singapore Airlines terbang 6 kali setiap hari = 43 penerbangan/minggu
Sedangkan pada kapasitas masing masing maskapai :Â
- Garuda Indonesia menggunakan pesawat B 737-800
- Scoot menggunakan pesawat Airbus A 321Neo dan Boeing B 787-8/9
- Singapore Airlines menggunakan pesawat Boeing B 787 dan B 737 MAX 8
Sehingga bila dijumlah, pada rute SIN-DPS ini Garuda Indonesia dengan Citilink nya hanya sebanyak 7 penerbangan/minggu sedangkan Singapore Airlines dengan Scoot nya sebanyak 64 penerbangan/minggu.
Sedangkan untuk kapasitas sepertinya Singapore Airlines juga jauh lebih banyak karena menggunakan pesawat berbadan lebar pada beberapa penerbangannya sedangkan Garuda Indonesia hanya dengan pesawat berbadan sedang.
Dari kerjasama ini apa yang kita dapat lihat secara mendalam selain dari tujuannya yaitu untuk meningkatkan konektivitas udara antar dua negara ?
Jika ada yang menjawab karena maskapai kita kekurangan pesawat bisa benar adanya, mengapa demikian ?
Mari kita telaah kerjasama ini dimana para maskapai dari kedua negara dapat membuka penerbangan antar enam kota di Korea Selatan dan di Indonesia dengan beberapa pengecualian dari ICN ke CGK dan ICN ke DPS, artinya ada beberapa rute baru yang akan dilayani seperti misalnya KNO--ICN, MDO--ICN Â dan lainnya.
Rute rute ini sebelumnya belum terlayani (unserved route), sehingga bagi pelaku perjalanan dari Medan yang.sebelumnya harus transit di Singapore untuk terbang ke ICN sekarang bisa terbang langsung.