Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Generasi MAX, Beban, dan Tantangan Terberat bagi Boeing

23 Januari 2024   03:38 Diperbarui: 24 Januari 2024   00:01 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di lain benua, rival dari keluarga B 737 yakni Airbus A 320 dengan berbagai variannya mulai dari A 318, A 319 hingga A 321 bisa jadi menjadi pilihan aman bagi para maskapai yang berencana menambah ataupun mengganti pesawat yang sudah menua, dalam arti ada kemungkinan beberapa maskapai berpindah hati, padahal pada generasi sebelumnya yakni Next Generation (NG) keluarga B 737 dan A 320 saling berebut menguasai pasar pada pesawat berbadan sedang untuk penerbangan jarak pendek dan menengah.

Hingga pada suatu waktu pihak Airbus mengeluarkan versi NEO pada semua anggota keluarga A 320 yang diklaim lebih irit bahan bakarnya, disinilah awal mula dari semua ini dimana Boeing dihadapi oleh dua pilihan yaitu membangun pesawat dari meja desain atau mencari jalan (singkat)  bagaimana memasang mesin yang lebih besar tanpa menyentuh permukaan -- mengingat B 737 lebih rendah dari A 320.

Pada akhirnya Boeing memilih jalan (singkat) yang ternyata menjadi awal dari permasalahan yang berseri ini walau sudah memasang sensor pengontrol bernama MCAS sekalipun yang notabene justru menjadi faktor utama yang berkontribusi pada dua kecelakaan maut.

Pertanyaan yang sebenarnya dapat timbul dari permasalahan MAX ini adalah bagaimana proses sertifikasinya dahulu yang dilakukan oleh pihak yang berwenang, apakah tetap memprirotaskan keselamatan penerbangan diatas segalanya termasuk diatas kompetisi sengit antara pabrikan pesawat di dua benua?

Hal lain adalah walau dengan mengingat bahwa pesawat terdiri dari banyak komponen dan bagian yang tidak semuanya diproduksi oleh pabrikan alias oleh pihak ketiga, maka proses inspeksi terutama standarisasi kualitas komponen dan bagian pesawat tersebut adalah tetap menjadi domain dari pihak pabrikan.

Secara singkat, keselamatan penerbangan memang dimulai dari pabrikan pesawat serta dari proses sertifikasi oleh pihak yang berwenang untuk selalu memastikan keselamatan penerbangan

Mudah-mudahan insiden dan kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang dan Boeing perlu berbenah diri dengan memperbaiki kinerjanya terutama menempatkan keselamatan penerbangan di atas segalanya, bukan karena kompetisi dan juga keuntungan belaka.


Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun