Beberapa waktu yang lalu secara spontan penulis mem posting tangkapan layar dari salah satu situs pelacak penerbangan di grup WA Kompasianer Air sebabnya karena sangat luar biasa melihat langit dunia terisi oleh ribuan pesawat saat itu.
Namun ketika melihat tangkapan layar untuk trafik di langit Indonesia ada yang membuat penulis bertanya tanya mengapa hanya langit sebelah barat yang padat trafiknya sedangkan untuk di tengah dan timur hampir dikatakan tidak ada trafik.
Walaupun mungkin sepinya penerbangan di tengah dan timur Indonesia ini terjadi pada jam jam tertentu seperti pada sore hingga malam hari, akan tetapi mungkin sudah cukup menggambarkan lebih banyaknya penerbangan di barat Indonesia yang bisa berlangsung hingga malam hari ibandingkan tengah dan timur Indonesia.
Dari sini kemudian diskusi dimulai antar beberapa penghuni grup Kompasianer Air mengenai hal tersebut, berbagai pendapat pun diungkapkan oleh beberapa penghuni grup WA KomAir.
Pertanyaan ini sedikitnya bertolak belakang dengan pendapat dari berbagai pihak yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar aviasi terbesar di kawasan ASEAN.
Jumlah penduduk Indonesia merupakan faktor yang menjadikan Indonesia menyandang status sebagai pasar aviasi terbesar di ASEAN sehingga sangat lumrah juga ketika ekspektasnya langit Indonesia lebih banyak penerbangan daripada negara negara lain di ASEAN -- namun sepertinya kenyataan berkata lain.
Memang tidak ada yang keliru pendapat dari berbagai pihak tersebut namun tidak keliru juga tampilan di situs pelacak penerbangan tersebut karena semua pesawat terutama pesawat sipil kini dilengkapi dengan ADB-S yang memancarkan signal berupa informarsi mengenai lokasi dan posisi pesawat setiap waktu.
Hal yang mungkin bisa keliru adalah pada istilah adalah bahwa Indonesia sebagai pasar aviasi terbesar di ASEAN tapi bukan sebagai negara dengan pengguna transportasi udara terbesar di ASEAN,
Bila kita membayangkan mengenai pasar terbesar maka akan tergambar sebuah marketplace yang dipenuhi oleh para pedagang dan pembeli, apakah ini juga terlihat di Indonesia sebagai marketplace dengan banyaknya penyedia penerbangan niaga berjadwal dan para pelaku perjalanan ?
Jumlah perusahaan di bidang penerbangan di Indonesia pemegang Air Operator Certificate (AOC) memang banyak tapi untuk penerbangan niaga berjadwal bisa kita lihat dalam sehari hari dimana jumlahnya tidak banyak.