Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jamuan Makan Siang di Istana Terbang

5 November 2023   20:54 Diperbarui: 5 November 2023   21:03 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jamuan makan siang di istana negara antara Presiden dan para calon presiden (capres) memang sangat menarik perhatian banyak kalangan dimana tidak sedikit pihak yang menilai sebagai sesuatu yang mengademkan suasana a.k.a (also known as) suhu politik.

Namun mari kita berandai andai jamuan makan juga dilakukan di udara dalam sebuah penerbangan singkat atau katakanlah sebagai joy flight, kira kira apa yang menjadi pembahasan diantara mereka ?.

Namun jamuan makan siang dalam penerbangan ini jangan dilihat sebagai air diplomacy yang bertujuan untuk membicarakan penggunaan kekuatan udara dalam mempertahankan teritori negara.

Kira kira apa pembicaraan diantara empat sosok ini ?

Mungkin pembahasan mengenai merger antara Citilink dengan Pelita masuk dalam agenda pembicaraan tapi tidak pada intisarinya melainkan pada pengoperasian pesawat resmi Kepresidenan/Wakil Presidenan oleh Pelita, beda dengan pesawat A-0001 yang dioperasikan oleh TNI AU c.q  Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma.

Mungkin salah satu capres akan memberikan masukkan agar pengoperasian keduanya dibawah satu instansi agar penerapan standar keamananan dan keselamatannya dapat seragam, tidak seperti selama ini dimana walau standarnya sama namun pelaksana nya berbeda.

Capres lain kemudian bertanya, bagaimana dengan pesawat yang digunakan ketika Presiden melakukan kunjungan ke mancanegera dengan rombongan banyak, ya itu beda ya karena pada dasarnya pesawat tersebut merupakan pesawat airliner yang digunakan oleh maskapai flag carrier kita dalam menjalankan usahanya.

Pembicaraan kemudian dipotong oleh Presiden saat pesawat melintas di atas gugusan pulau dengan laguna dan pasir putihnya, sang presiden pun berujar, "lihat lah negeri kita ini begitu menawan", ucapan beliau kemudian di respond dengan anggukan kepala dari ketiga capres sambil mengangkat cangkir kopi masing masing.

Kemudian salah satu capres nyeletuk, kok seperti pulau gosong ya pak, sepi seperti tidak ada kegiatan. Presiden kemudian menjawab " pulau gosong itu kalau tidak ada vegetasinya, ini bukan pulau gosong tapi pulau kosong.

Salah satu capres kemudian terlihat mengeluarkan smartphone nya dan mengetik sesuatu, namun kira kira yang ditulisnya adalah catatan atau remainder kepada tim kemenangannya untuk menyusun program yang menitikberatkan pada pengembangan wisata di pulau pulau kecil -- ini berarti mengurangi pengembangan wisata di destinasi wisata selama ini seperti Destinasi Super Prioritas dan lainnya.

Sang capres pun menambahkan pada catatannya, Indonesia memiliki ribuan pulau dan jika satu persatu pulau pulau tersebut dikembangkan maka perekonomian di ribuan pulau kita meningkat dan ini berarti island brand ikut membangun nation brand Indonesia.

Sang Capres satunya juga terlihat mengetik di smartphone nya yang mungkin konten nya berupa catatan perlunya konektivitas udara ataupun laut dari dan ke pulau pulau baik untuk kegiatan pariwisata maupun bisnis selain dari membuka pintu bagi para penduduk di pulau pulau ke pulau utamanya.

Tak lama kemudian sang Presiden memanggil ajudan nya dan memberikan instruksi untuk memberitahu kepada Kapten Pilot untuk mengalihkan rute penerbangannya ke arah timur tanpa mendarat.

Namun setelah beberapa lama terbang ke timur, kapten pilott pun mengalihkan arah pesawat menuju ke lanud Halim Perdanakuma, rupanya bapak Presiden ingin memperpanjang waktu terbangnya agar dapat lebih lama berbincang dengan ketiga capres.

Kira kira 30 menit sebelum pesawat memasuki fase penerbangan descending dan approaching, salah satu capres yang kebetulan menjalankan tugasnya pada bidang pertahanan berkata bahwa pesawat pesawat militer kita sudah pada track nya atau sesuai dengan program yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sang Presiden kemudian menganggukan kepalanya menandakan approvalnya namun kemudian berkata " iya tapi tolong pak ditambah pesawat intai laut nya agar pengawasan laut kita tidak hanya dari laut saja tapi juga dari udara serta juga perkuat keahlian penerbang penerbang militer kita baik untuk misi militer maupun kemanusiaan dan lainnya seperti pemadaman kebakaran hutan dan lahan", ucapan Presiden ini kenudian di respond dengan "siap, pak presiden, kami laksanakan",.

Pesawat pun akhirnya "touchdown" di pangkalan udara Halim Perdanakusuma namun saat pesawat full stop, keempat sosok ini tidak kunjung keluar dari pesawat, para penjemput pun terlihat masih berdiri di barisan protokoler seperti biasanya untuk menyambut kedatangan Presiden.

Rupa rupanya, masih ada pembicaraan oleh keempat sosok ini tapi sepertinya berupa kesimpulan dari apa yang telah diperbincangkan selama penerbangan, dimana kesimpulan tersebut adalah pentingnya aviasi dan pariwisata bagi pertumbuhan ekonomi negeri kita.

Aviasi dan Pariwisata tidak hanya dua industri yang saling berhubungan saja tapi juga mendukung industri industri lainnya seperti perdagangan dalam hal pendistribusian batang kebutuhan, industri kesehatan dalan hal evakuasi pasien dan lain lain.

Ketiga capres kemudian kembali menganggukan kepalanya menandakan setuju dengan pernyataan bapak presiden, kemudian salah satu capres berceletuk " ternyata benar dan tepat langkah bapak mendirikan holding  semua perusahaan milik negara pada dua industri tersebut" --sang presiden pun tersenyum dengan rasa bangga.

Dalam perjalanan dengan mobil, masing masing sosok ini kemudian berbicara dengan pikiran nya masing masing.

Sang Presiden masih teringat dengan ucapan salah satu capres yang menilai langkah nya sudah tepat mendirikan holding dua industri, dalam pikiran beliau kemudian terdengar suara "iya langkah saya sudah tepat tapi bagaimana kenyataannya ?", apa holding ini sudah pada track nya ?, sang presiden pun kemudian menginstrusikan ajudan nya kembali untuk memanggil para pembantunya untuk segera bertemu dengan beliau di istana karena presiden ingin mendengarkan pemaparan kinerja holding ini.

Lain halnya dengan ketiga capres, suara yang terdengar hanya ada seperti ini " ternyata benar kata orang orang, dari udara semua nya terlihat lebih jelas" yang berarti perlu ada langkah yang lebih jelas dan konkret pula.

Berarti benar langkah saya mencalonkan diri sebagai Presiden agar berada diatas (baca : memimpin) agar langkah saya tepat pula membangun negeri ini menjadi jauh lebih baik dan maju.

Tak lama kemudian, ketiga capres menerima text message dari pak presiden yang isinya kira kira seperti ini "bapak bapak, segalanya akan terlihat jelas dari atas (udara) namun jangan pernah dilupakan juga bahwa pengawasan dari darat juga perlu dilakukan karena apa yang terlihat di permukaan akan terlihat kecil dari udara dan yang dibawah permukaan tak tampak kecuali kita menggalinya.

Jamuan makan siang di udara mungkin memang sama dengan jamuan di istana dimana tidak ada kaitannya dengan dukung mendukung, akan tetapi mungkin saja jamuan makan siang di udara telah membukakan visi ketiga capres bahwa masih banyak PR di industri aviasi dan pariwisata dan tidak perlu mengerjakan yang serba mega dulu, pembenahan dan pengembangan ada baiknya dari yang kecil dulu tapi merata agar hasilnya pun merata.

Salam Aviasi dan Pariwisata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun