Beberapa pelaku industri aviasi dan kedirgataraan telah melakukan pengembangan pesawat baling baling khususnya yang berbahan bakar non fosil baik berupa 100% berupa Sustainable Aviation Fuel (SAF) maupun yang bertenaga listrik, hanya saja sepertinya ukurannya masih seperti sekarang yang menandakan bahwa masa depan pesawat baling baling masih akan melayani penerbangan jarak pendek dan sedang.
Era pesswat baling baling di jalur penerbangan jarak jauh sepertinya memang sudah berakhir sejak kelahiran pesawat bermesin jet yang lebih dapat mengakomodir permintaan dan tuntutan dari pelaku perjalanan yang kian meningkat yaitu kapasitas dan kecepatan.
Namun entah bila masa depan juga menginginkan pesawat baling baling kembali di angkasa lintas benua dan samudera.
Salam Aviasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI