Bagi kru di kokpit, setiap generasi mungkin ada yang sempat mengalami perkembangan teknologi dan inovasi tapi ada pula yang tidak, bagi yang sempat mengalami hanya memerlukan adjustment bukan kembali ke sekolah teknologi untuk mempelajari bagaimana meng instal apps.
Atau mungkin ada pilot yang hanya merasakan terbang dengan Instrumen tradisional pada dasar penerbangan yang dikenal dengan sebutan "six pack" Â yang masih berupa penunjukan jarum serta ada yang hanya mengenal glass cockpit yang serba digital dengan angka angka pengganti jarum.
Dalam arti bahwa baik pilot dari generasi lama maupun NextGen sama sama merupakan "pilot" apapun jenis penampilan instrumen terbangnya apakah masih berupa jarum penunjuk layaknya jarum jam maupun berupa glass cockpit dengan serba digital.
Perbedaan generasi dalam dunia ke-pilot-an hanyalah melambangkan era teknologi dimana pilot itu berada, regenerasi pilot sama dengan bidang lain yaitu generasi sebelumnya menyerahkan estafet ilmu dan pengalamannya ke generasi selanjutnya.
Mereka sama sama mempelajari ilmu aeronautika saat belajar di ground school dengan pengajar atau guru/instruktur yang berasal dari generasi sebelumnya adalah generasi yang memegang estafet teknik teknik menerbangkan pesawat tanpa embel embel teknologi.
Jadi jika ada student pilot yang kurang ataupun tidak berprestasi bukan berarti pula kesalahan ada pada instruktur dari generasi sebelumnya, karena pada setiap kelas apapun akan ada pasti murid yang berprestasi namun ada pula yang kurang serta ada pula seorang pilot yang dicabut license nya yang penyebabnya dari mereka sendiri,
Kedisiplinan diri akan selalu melekat pada diri setiap pilot pada aviasi sipil ataupun penerbang pada aviasi militer apapun generasi dan era teknologi dan inovasi mereka berada.
Para NextGen mungkin tidak akan mengeluarkan stick selfie saat di kokpit dan meng update statusnya di akun media sosialnya setiap perubahan ketinggian terbang atau ketika melintas di samudera.
Tidak ada juga perubahan dalam bahasa komunikasi antar kru pesawat dengan ATC, sehingga tidak mungkin pula para pilot NextGen ini kebingungan dan bertanya, "siapa roger ini, bukan itu nama saya?" ketika pihak ATC mengucap "roger" di radio atau bahkan menjawabnya dengan "yes, what's up" jika kebetulan nama sang pilot juga roger.
Teknologi dan inovasi pada penerbangan adalah sama dengan pada aspek lain dalam kehidupan yaitu mempermudah cara kita melakukan hal, jika GPS didarat bisa memberikan informasi keberadaan dan arah maka begitu pula manfaat GPS di udara.
Singkatnya, setiap generasi pada ke-pilot-an memiliki tanggung jawab yang sama yaitu bagaimana dia dapat lepas landas dan mendaratkan pesawat serta mengendalikan pesawat selama penerbangan dalam berbagai kondisi yang mungkin akan dihadapinya. Pesawat semakin canggih,nyaman dan cepat dalam mengantarkan pelaku perjalanan antar kota, benua dan lintas samudera.