Definisi drone adalah merujuk pada istilah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yaitu kendaraan udara bermesin tanpa adanya manusia didalamnya sebagai pengendalinya serta dapat dikendalikan dari jarak jauh (remote) dan jugan secara autonomous.
Dengan definisi tersebut maka drone juga mengaplikasikan aerodinamik terutama untuk menghasilkan gaya angkat (lift), sama dengan pesawat bermesin lainnya.
Hal ini juga berarti pesawat berawak juga dapat diubah menjadi drone, ini setidaknya dengan melihat sejarah dari drone itu sendiri serta penerapannya di beberapa negara seperti Amerika.
Sebagai salah satu contohnya adalah sebuah prototype drone dengan dasar pesawat B-17 Flying Fortress yang diterbangkan dengan radio kontrol pada tanggal 6 Agustus 1946 oleh USAF dari Hawaii ke California.
Situs Imperial War Museum (iwm.org.uk) menyebutkan drone Queen Bee besutan de Havilland adalah sebagai drone pertama yang dijadikan target latihan, drone ini melakukan tes penerbangan nya pada bulan Maret 1917 dengan dikendalikan menggunakan radio kontrol.
Drone ini merupakan pesawat berawak de Havilland DH.82 Tiger Moth yang meripakan pesawat latih.
Sejarah awal pesawat tanpa awak ini memang adalah sebagai alat pengamat dari udara serta menjadi target di udara dalam latihan (flying target practice) sejak perang dunia 1, akan tetapi berakhirnya perang dunia 2 berubah.
Perang dunia 2 tidak hanya mengakhiri perang diseluruh dunia tetapi juga memulai perang jenis baru bernama Cold War atau perang dingin yaitu antara Amerika dan  Soviet yang dimulai dari tahun 1947.
Perang ini tidak menggunakan kekuatan militer pada skala penuh, keadaan ini membuat masing masing ingin mengetahui jenis persenjataan apa yang dikembangkan dan dimiliki dari pihak lainnya.
Dari sisi Amerika, pengalaman penyerangan mendadak oleh Jepang atas pangkalan laut nya di Pearl Harbor telah memberikan pelajaran penting tentang satu hal yaitu mengetahui kekuatan dan gerak gerik lawan sama pentingnya dengan pertahanan.