Negara Thailand terutama Angkatan Udara nya yaitu Royal Thai Air Force (RTAF) sedang dilanda kekecewaan setelah Amerika tidak menyetujui pembelian pesawat tempur Lockheed Martin F-35 Lightning II.
Rencananya pengadaan pesawat tempur generasi kelima ini untuk menggantikan pesawat tempur F-16 yang sudah menua. Â
Namun penolakan tersebut tidak mentah begitu saja, Amerika memberikan alternatif pesawat tempur pilihan yang tidak lain adalah F-15EX dan F-16V/block 72.
Indonesia juga dikabarkan sempat menyampaikan minat nya pada F-35 namun juga diberikan jawaban yang sama berupa pesawat F-16V serta F-15EX yang keduanya masih menyandang predikat sebagai pesawat tempur generasi 4 (Upgrade/4.5) dengan fitur yang juga dipasang di pesawat tempur generasi 5
Apa alasan penolakan Amerika ini ? jangka waktu produksi dan penyerahan menjadi alasan yang terdapat dipermukaan dengan dasar pihak Amerika tidak dapat menyerahkan pesawat dalam kurun waktu yang cepat yang menurut mereka dapat memakan waktu hingga 10 tahun.
Alasan ini sepertinya juga sama dengan yang diberikan Amerika kepada Indonesia.
Tercatat untuk dikawasan Indo Pacific, hanya Australia, Singapura, Korea Selatan dan Jepang yang mengoperasikan pesawat tempur F-35 Lightning II besutan Lockheed Martin ini yang berarti pula hanya ketiga negara ini yang memiliki kekuatan udara dengan pesawat tempur generasi 5.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah ada alasan dibawah selimut yang tidak terlihat atas penolakan Amerika ini, dan apakah latarbelakang geopolitik juga menjadi salah satu faktor nya ?.
Situs aviationweek menyebutkan bahwa Tech Security menjadi salah satu faktornya, alasan ini cukup masuk akal mengingat kecanggihan teknologi yang terdapat di pesawat F-35 ini.
Kedekatan AU Thailand dan Tiongkok juga menjadi pertimbangan dimana keduanya memiliki program latihan militer bersama dengan nama Falcon Strike sejak tahun 2015 dan terakhir pada bulan Juli tahun ini.