Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Ketika Pesawat Tidak Terbang di Dunia Selebar Daun Kelor

22 Juli 2023   11:18 Diperbarui: 25 Juli 2023   13:37 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun sayangnya pengembangan konsep pesawat ini yang sempat masuk pada program strategis nasional kemudian dihapuskan.

Pada produk lainnya yaitu N-219 nyaris mengalami nasib yang sama dengan N-245 walau sudah berhasil mendapatkan type certificate di Indonesia.

Nasib serupa disini pada tahap pasca produksi terutama pada persaingan internasional di kelas yang sama.

Pesawat ini memiliki pesaing seperti de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter, Beechcraft 1900D dan juga Harbin YF-12 asal Tiongkok.

Pesawat Harbin YF-12 pada bulan Juli 2023 telah mendapat type certificate dari badan penerbangan Eropa yaitu EASA, sebelumnya prototipe YF-12E juga sudah mendapatkan type ceritificate dari FAA.

Dengan dikeluakannya type certificate dari EASA dan FAA maka lengkap sudah bekal pesawat ini untuk memperluas pangsa pasarnya terutama di kawasan Amerika dan Eropa yang merupakan pangsa pasar aviasi yang sangat besar selain dari di negara asalnya.

Ketiga pesawat ini merupakan pesawat ringan multi guna bermesin dua dan berkapasitas 19 kursi untuk penerbangan jarak pendek, commuter maupun feeder kepada maskapai lain di hub.

Multi guna berarti pesawat dapat melakukan peran dan fungsi lain seperti evakuasi medis untuk mengangkut pasien yang membutuhkan transfer dari sebuah lokasi ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan lainnya.

Tidak mudah dan murah serta singkat waktu untuk mendapatkan type certificate, karena pabrikan perlu menunjukan dan membuktikan bahwa pesawat mereka laik dioperasikan baik secara komersial maupun nom komersial.

Pabrikan terkadang memerlukan prototipe lebih dari satu unit untuk lebih mempercepat waktu yang dibutuhkan serta ditambah dengan biaya biaya lainnya seperti kebutuhan kru selama proses sertifikasi dan lainnya.

Bagi beberapa peminat mungkin sertifikasi dari kedua badan penerbangan ini tidak menjadi pertimbangan utama dalam memilih pesawat yang sesuai dengan kebutuhan mereka serta dengan harga per unit nya yang tidak tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun