Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Saat Pihak Militer Mempensiunkan Dini Pesawat

17 Juli 2023   02:28 Diperbarui: 17 Juli 2023   08:36 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada situsnya juga disebutkan bahwa pesawat ini dapat mengisi gap kapabilitas angkut udara taktikal dan strategik karena memang pesawat ini bisa menjalankan kedua nya dengan jarak tempuh pesawat yang lebih jauh dibandingkan pesawat angkut taktikal seperti LM C-130 J.

Pesawat A-400M bisa terbang sejauh 8.900 km sedangkan C-130 J sejauh 2.417 miles atau sekitar 3.893 km sedangkan untuk payload nya, pesawat A-400 bisa mengangkut hingga 37 ton kargo sedangkan Super Hercules 19,958 kg (sekitar 19 ton).

Apakah ada kemungkinan akan adanya usaha penjualan dari pihak Airbus dibalik keputusan RAF ini ?

Apapun jawabannya, adalah sah sah saja bila sebagai perusahaan berusaha menjual produknya terlebih bila untuk bersaing dengan rival bebuyutan nya.

Kita memang tidak akan mengetahui kebutuhan angkut udara RAF dan membuktikan kebenaran adanya gap pada angkut udara mereka, tapi kita juga tidak bisa menutup mata dan telinga pada persaingan antar dua pabrikan ini.

Belum lagi juga melihat bagaimana pabrikan Lockheed Martin dalam menyikapi langkah RAF ini, mengingat hubungan yang sudah terjalin sejak tahun 1960 an diantara mereka.

Persaingan pada pesawat angkut militer ini memang tidak banyak peserta nya, kita hanya bisa melihat pesawat C-5 Galaxy dan C-130 J  besutan Lockheed Martin, kemudian Boeing C-17 Globemaster III, Embraer C-390 dan Airbus A-400M tanpa melihat pesawat Kawasaki C-2 maupun pesawat sipil yang dikonversikan ke militer.

Jadi sangat wajar persaingan pada pesawat angkut militer baik taktikal maupun strategik cukup sengit, dan bagi pesawat  dengan kapabilitas angkut taktikal dan strategik akan memiliki nilai tambah kepada operator karena bisa menghemat biaya pada misi dan operasi militer mereka.

Pergantian pesawat sebenarnya juga membutuhkan biaya ekstra diluar dari pembelian pesawat yaitu pelatihan kru pada lingkungan pesawat yang baru, belum lagi mengingat waktu pelatihan tersebut.

RAF dikabarkan sudah menarik 15 unit dari total 21 unit pesawat C-130 J mereka dan masih menyisakan 6 unit, untuk 14 unit pesawat tersebut rencananya akan dijual.

Apakah Indonesia akan dijadikan bidikan pada usaha penjualan super hercules ? Jawabannya bisa iya dan tidak, namun sebenarnya Indonesia juga akan memiliki pesawat Airbus A-400M Atlas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun