Gonjang ganjing mengenai penyelenggaraan World Beach Games berakhir sudah dengan dibatalkannya perhelatan internasional ini di Bali yang sedianya berlangsung dari 5-12 Agustus 2023.
Bila kita urut kembali perkembangannya, persiapaan dari penyelenggaraan perhelatan ini tidaklah semulus perhelatan lainnya seperti MotoGP di Lombok dan F1H20 di danau Toba dimana keduanya dapat terbilang sukses.
Pertentangan kehadiran atlet asal Israel menjadi keberatan dari Pemerintah Propinsi Bali, kemudian setelah diadakan dialog dengan Pemerintah Pusat dalam hal ini Menteri Pemuda dan Olah Raga, persiapan sepertinya berlanjut.
Namun kemudian pihak panitia penyelenggara memutuskan untuk membatalkan perhelatan ini dengan sebab waktu yang tidak cukup untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang sebabnya karena belum keluarnya dana anggaran dari Pemerintah Pusat.
Pembatalan ini setidaknya menimbulkan banyak pertanyaan -- beberapa pertanyaan seperti
Apakah benar Pemerintah Pusat tidak atau belum memberikan dukungan dana untuk perhelatan yang membawa dampak ekonomi terutama pada pariwisata ?
Pertanyaan kedua adalah apakah pihak panitia tidak bedialog dahulu dengan Pemerintah Pusat sebelum memutuskan pembatalan perhelatan ini ?
Jawaban dari kedua pertanyaan setidaknya akan merefleksikan tekad pemerintah untuk mendongkrak pariwisata nasional melalui event event internasional, sama seperti pada dua perhelatan sebelumnya yaitu MotoGP dan F1H20.
Sehingga secara nalar akan sulit memahami sebab dari belum keluarnya dana anggaran perhelatan -- juga bila memang telah diadakan dialog maka pembatalan sepertinya akan jauh dari kenyataan. Selain itu Menteri Pemuda dan Olah Raga membantah hal ini.
Apa yang sebenarnya yang tersembunyi dari semua ini ?