Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Logojet sebagai Sumber Pemasukkan Maskapai

4 Juli 2023   00:51 Diperbarui: 4 Juli 2023   02:13 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maskapai yang pada dasarnya adalah perusahaan akan memiliki sumber pemasukkan baik dari bisnis utamanya maupun dari bisnis lainnya baik yang dihasilkan langsung maupun melalui anak perusahaannya serta sumber pemasukkan lainnya.

Pemasukkan utama maskapai penerbangan adalah dari penjualan tiket penerbangan dan jasa kargo, keduanya merupakan pemasukkan operasional maskapai (operating income).

Sedangkan sumber pemasukkan lainnya dari maskapai dapat bermacam macam diantarnya penjualan ritel dalam penerbangan (airline retailing), usaha dari anak perusahannya dan juga dari kerjasama dengan pihak ketiga.

Salah satu contoh dari bentuk kerjasama dengan pihak ketiga ini adalah dengan menawarkan kepada pihak ketiga untuk melakukan promosi dengan memanfaatkan pesawat dalam armada maskapai.

Kegiatan promosi dengan memasang logo atau bahan promosi lainya dari pihak ketiga baik didalam kabin pesawat maupun pada bagian luar pesawat atau badan pesawat baik itu mengubah livery pesawat secara total maupun sebagian, misalnya pada ekor pesawat adalah contohnya.

Kegiatan dengan memanfaatkan badan  pesawat penumpang dan kargo (airliner) untuk kegiatan marketing ini disebut dengan logojet dimana pesawat menjadi papan reklame terbang (flying billboard).

Billboard disini tidak merujuk pada salah satu bentuk desain dari livery maskapai dimana nama maskapai tampil dengan mendominasi bagian tengah badan pesawat.

Billboard disini sama dengan papan reklame untuk kegiatan marketing di darat namun dengan memanfaatkan badan pesawat (fuselage) sebagai papan reklame nya.

Perusahaan ataupun institusi dapat melakukan segala promosi dan penyampaian pesan mulai dari produk, layanan, event, hingga pesan sosial.

Dalam sejarahnya, ada satu maskapai yang menjadikan hampir semua pesawatnya sebagai papan reklame terbang sehingga setiap pesawat memiliki livery yang berbeda beda sesuai dengan kerjasama yang dilakukan oleh maskapai tersebut dengan pihak ketiga.

Adalah maskapai asal Amerika bernama Western Pacific (Westpac) yang berkantor pusat di Colorado Springs Amerika, namun sayangnya maskapai ini hanya bertahan empat tahun dan mengalami kebangkrutan pada tahun 1998.

Maskapai ini disebut sebagai maskapai pertama yang menjadikan pesawat penumpang dan kargo sebagai papan reklame melalui program mereka bernama Air Logo Program.

Beberapa perusahaan mulai dari hotel, perusahaan sewa mobil, kasino hingga jaringan TV Fox berhasil mereka ajak kerjasama dalam program Ai Logo nya.

Faktor apa saja yang membuat perusahaan bekerjasama dengan maskapai dalam bentuk logojet ini ?

Jika lokasi menjadi faktor penting dalam memilih papan reklame di darat, tidaklah demikian pada pesawat. Ada beberapa faktor yang setidaknya menjadi fakfor penentunya.

Jumlah pesawat yang dapat disediakan oleh pesawat, luas jaringan maskapai serta dimana maskapai tersebut diregistrasi adalah beberapa faktornya.

Bagi perusahaan yang akan meluncurkan produk ataupun layanan baru dengan membidik target pembeli potensialnya di sebuah negara maka perusahaan tersebut akan lebih memilih maskapai yang diregistrasi di negara yang dibidik.

Event besar seperti World Cup kerap menjadi hiasan pada badan pesawat maskapai flag carrier dari negara yang menjadi tuan rumah, sebut saja maskapai Lufthansa pada World Cup 2006 di Jerman serta Qatar Airways pada World Cup 2022 di Doha.

Maskapai flag carrier negara yang dibidik bisa menjadi pilihan pertama meskipun jumlah pesawat dan market share nya tidak sebanyak maskapai lainnya di negara tersebut.

Alasannya bisa karena brand maskapai flag carrier umumnya lebih kuat dari maskapai non flag carrier, alasan lainnya mungkin karena penawaran dari maskapai flag carrier lebih menarik dari lainnya dengan kondisi kerjasama yang sama.

Dari sisi maskapai, logojet dapat menjadi sumber pemasukkan terutama bagi maskapai yang memang sedang ingin meningkatkan income mereka diluar dari operating income mereka dari penjualan kursi dan ruang kargo nya.

Logojet juga bisa menjadi pilihan bagi sebuah maskapai dengan keterbatasan jumlah armada yang menyebabkan maskapai tersebut tidak dapat meningkatkan kapasitas dan market share nya.

Namun demikian, memonetisasi badan pesawat dengan logojet jangan sampai membuat maskapai melupakan bisnis utama nya yang perlu ditumbuhkan yaitu transportasi udara melalui perluasan jaringan dengan memanfaatkan pesawat pesawat yang mereka miliki.

Maskapai perlu tumbuh dengan terbang jauh dan mengangkut sebanyak mungkin penumpangnya ke sebanyak mungkin destinasi -- sedangkan untuk mencapai semua itu tidak cukup dengan logojet ataupun melakukan aliansi penerbangan dengan maskapai lain.

Salam Aviasi.

Referensi : 

  • en.m.wikipedia.org/wiki/Logojet
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Aircraft_livery
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Western_Pacific_Airlines
  • jetbackintime.com/2022/02/04/flying-billboards-a-history-of-western-pacific-airlines/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun