Mari kita kenali masing masing pesawat tersebut.
Ketiga jenis pesawat MiG diatas adalah pesawat tempur atau fighter aircraft kecuali MiG 21 yang dapat juga berperan sebagai interceptor atau pesawat pencegat.
Demikian pula pesawat F-86 Sabre yang merupakan pesawat tempur (fighter aircraft), sedangkan pesawat F-4 Phantom adalah pesawat pencegat yang juga bisa melakukan peran fighter dan bomber (fighter-bomber).
Pesawat F-5 adalah pesawat tempur ringan (light fighter), sedangkan F-16 dan Sukhoi SU-37/30 merupakan pesawat tempur  multi peran serta sebagai pesawat superioritas udara.
Dan BAE Hawk 209 yang dimiliki Indonesia merupakan varian dari BAE Hawk 200 yang merupakan pesawat tempur ringan dengan multi peran.
Dari kesemua pesawat ini dapat kita lihat bahwa pesawat tempur udara (fighter aircraft) dan terutama pesawat pencegat (interceptor) memang menjadi kebutuhan Indonesia mulai dari MiG 21 dan F-4 Phantom hingga F-5 Tiger namun peran pencegat ini sempat kosong sejak dipensiunkannya pesawat F-5 pada tahun 2017 dan sebelumnya F-4 Phantom.
Akan tetapi pesawat pencegat (interceptor) kini sudah tergantikan dengan pesawat tempur superiotas udara (air superiority fighter) dengan latarbelakangnya adalah pengembangan missile jarak jauh.
Dengan missile dengan jangkauan jauh ini maka pesawat tempur bisa memulai pencegatan lebih dini dengan meluncurkan missile, arti lebih dini disini berarti dari jarak jauh atau diluar jangkauan pesawat lawan atau dikenal dengan istilah Beyond Visual Range (BVR).
Mungkin bisa dikatakan jika dahulu unsur 'surprise' di pihak lawan adalah dengan 'nongol' dalam kecepatannya yang tinggi namun kini dengan missile (jarak jauh).
Pemesanan Dassault Rafale bisa dikatakan tepat untuk mengemban peran pencegat dari jarak jauh karena pesawat Rafale ini didesain untuk menguasai ruang udara (air superiority), ditambah dengan desain sayap delta nya yang memang cocok dalam penerbangan dengan kecepatan supersonik.
Pesawat Rafale juga dapat berperan sebagai pesawat serang (attack aircraft) dari udara ke darat, kedua peran ini yang kini diemban oleh pesawat F-16 dan Sukhoi SU-27/30.