Pada perjalanannya, setiap pesawat tempur Amerika adalah hasil dari sebuah program yang dilakukan oleh Angkatan Udara Amerika (USAF) maupun oleh Angkatan Laut Amerika (USN).
Sebagai contohnya adalah pesawat F 16 yang merupakan produk dari program Lightweight Fighter (LWF), Â F 35 sebagai produk dari program Joint Strike Fighter (JSF), serta F/A -18 produk dari program Naval Fighter-Attack Experimental (VFAX) yang kemudian berganti nama Navy Air Combat Fighter (NACF).
Program program tersebut adalah merupakan hasil studi dari badan yang memiliki tugas memberikan masukkan kepada militer AS akan kebutuhan persenjataannya, badan tersebut adalah Defense Advanced Research Development Agency (DARPA).
Badan ini merupakan bagian dari militer Amerika yang didirikan pada tahun 1958 dengan nama sebelumnya Advanced Research Projects Agency (ARPA).
Program USAF pada pesawat tempur terakhir selain dari program JSF adalah program Advanced Tactical Fighter (ATF) yang menghasilkan pesawat tempur F 22 Raptor.
Akan tetapi program berikutnya sedikit berbeda karena program  ini tidak akan merujuk kepada sebuah pesawat tempur melainkan satu kesatuan sistem dari peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan militer AS dimasa mendatang.
Program juga tidak ditujukan kepada USAF saja melainkan juga kepada Angkatan Laut Amerika atau lebih tepatnya kepada Naval Aviation nya, bisa dikatakan bahwa program ini adalah induk dari program kebutuhan kedua matra militer Amerika.
Program tersebut bernama Next Generation Air Dominance atau disingkat dengan NGAD dimana baru baru ini pihak Pentagon sudah memberi signal pada kelanjutan program ini khususnya pada pengembangan pesawat tempur generasi keenam dan pengganti pesawat F 22 Raptor kelak.
Pada program ini USAF akan mengembangkan pesawat tempur generasi ke enam  dengan sebutan sebagai Penetrating Air Counter (PAC) dengan pesawat pendamping tak berawak dengan sebutan Collaborative Combat Aircraft (CCA).
Konsep loyal wingman ini mirip dengan konsep wingman yang dikembangkan oleh Airbus Defense and Space yang bekerjasama dengan Dassault Aviation pada program Manned-Unmanned Team (MUT) yang terdiri dari pesawat tempur berawak dan pesawat tanpa awak atau drone tempur.
Pada konsep loyal wingman ini Airbus Defense and Space akan mengembangkan pesawat tempur masa depan yang disebut Future Combat Aircraft System (FCAS).
Tujuan dari penambahan pesawat tanpa awak ini adalah selain menjadi wingman pesawat tempur berawaknya sebagai pesawat utama atau komandonya juga sebagai penambahan amunisi pada setiap penyerarangan.
Sedangkan Angkatan Laut Amerika akan mengembangkan pesawat tempur generasi keenam mereka yaitu F/A- XX yang merupakan pesawat tempur serang sebagai kekuatan pada armada laut mereka.
Program NGAD ini juga akan mengembangkan mesin pesawat jet tempur militer Amerika dimasa mendatang, program pengembangan mesin ini dinamakan dengan Adaptive Engine Transition Program
(AETP) dan Next Generation Adaptive Propulsion (NGAP).
Situs BreakingDefense memberitakan bahwa pihak Lockheed Martin akan mendukung program AETP oleh Pentagon pada penggantian mesin pesawat F-35, ini berarti mesin pesawat tempur LM F-35 saat ini yaitu Pratt & Whitney F135 akan diganti.
Sedangkan perkembangan terakhir pada program NGAD pada pesawat tempur USAF sudah dimulai dengan undangan kepada para kontraktor pesawat militer AS yang terdiri dari Lockheed Martin, Northtrop Grumman dan Boeing.
Sedangkan untuk kontraktor mesin pesawat kepada Pratt & Whitney dan General Electric dimana P&W merupakan pemasok mesin pada pesawat F 35 Lightning II.
Pihak Pentagon sudah membuka pintunya kepada kontraktor untuk menyerahkan desainnya sejak 18 Mei 2023 yang lalu.
Pihak militer Amerika akan menggelontorkan dana pengembangan sebesar USD 16 milyar untuk periode lima tahun mendatang pada program pengembangan pesawat tempur generasi keenam untuk USAF ini.
Harapan dari pihak Pentagon adalah pesawat dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah dari pesawat yang akan digantikan oleh pesawat mendatang ini, pesawat yang akab digantikan tersebut tidak lain adalah Lockheed Martin F 22 Raptor.
Sedangkan untuk F/A -XX belum ada perkembangannya, apa mungkin USN akan menerima nasib yang sama dengan pesawat varian F-35 B dan C mereka bersama sama dengan F-35 A nya USAF ?
Perkembangan terakhir pada F/A-XX adalah pada tahun 2012 dengan status RFI atau Request for Information, sama dengan perkembangan terakhir pada NGAD Angkatan Udara Amerika yang baru dimulai 18 Mei 2023 yang lalu.
Kita tunggu lahirnya pesawat tempur generasi keenam kelak atau setidaknya pada tahun 2030 saat pesawat sudah masuk sebagai kekuatan USAF serta pesawat F/A-XX nya USN.
Referensi :
- popularmechanics.com/military/aviation/a43978942/air-force-only-building-one-ngad-sixth-generation-fighter-jet/
- en.m.wikipedia.org/wiki/Next_Generation_Air_Dominance
- en.m.wikipedia.org/wiki/Adaptive_Versatile_Engine_Technology
- en.m.wikipedia.org/wiki/F/A-XX_program
- airbus.com/en/products-services/defence/multi-domain-superiority/future-combat-air-system-fcas
- breakingdefense.com/2023/06/lockheed-backs-new-aetp-engine-for-f-35/
- defensenews.com/air/2022/07/15/the-f-35-engine-is-at-a-crossroads-with-billions-of-dollars-for-industry-at-stake/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H