Perkembangan teknologi membawa perubahan sangat pesat kepada industri aviasi dengan meningkatkan kemampuan dan kapabilitas pesawat udara baik sipil maupun militer.
Pada penerbangan sipil komersial, pesawat penumpang dan kargo (airliner) tidak hanya bisa terbang lebih tinggi dan lebih cepat namun juga lebih jauh lagi.
Dahulu kala penerbangan dari Australia ke Inggris membutuhkan waktu lama dan beberapa kali pemberhentian dan juga perlu menginap, namun berkat perkembangan teknologi, waktu tempuh tersebut semakin menjadi sangat singkat dan bahkan kurang dari 24 jam.
Kini maskapai negara Kangguru Qantas Airways dikabarkan akan segera meluncurkan program sunrise mereka pada akhir tahun 2025 nanti, segala persiapan telah dilakukan oleh Qantas.
Program sunrise ini akan menghubungkan Australia dengan daratan Eropa dan Amerika dengan diawali rute penerbangan non stop dari Sydney ke London dan Sydney ke New York.Â
Pada situsnya, Qantas mengatakan bahwa penerbangan non stop ini akan memotong sekitar 4 jam dibandingkan penerbangan dengan sekali pemberhentian pada rute rute tersebut diatas.
Qantas telah melakukan  uji coba penerbangan ultra long range ini dengan pesawat Boeing B 787 Dreamliner dan Airbus A 350 namun akhirnya pilihan Qantas jatuh pada Airbus A 350-1000.
Penerbangan ultra long range yang akan memakan waktu 18--22 jam ini nantinya akan menggunakan pesawat Airbus A 350-1000 yang telah dipesan Qantas sebanyak 12 unit pada tahun 2022 yang lalu.
Pemesanan pesawat ini tergolong spesial karena Airbus  secara khusus membangun interior keduabelas pesawat tersebut sesuai dengan permintaan Qantas dengan pengurangan kursi sekitar 100 kursi dari konfigurasi normal, selain itu pemasangan tanki tambahan bahan bakar juga dipasang.
Desain dan interior permintaan Qantas ini adalah sebagai hasil studi medical dan scientific mereka sebelumnya untuk memberikan layanan dan kenyamanan penumpang pada penerbangan ultra long range.