Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenai Permasalahan Pergantian Pesawat pada Penerbangan Haji

6 Juni 2023   09:26 Diperbarui: 7 Juni 2023   18:30 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Kompas.com

Penerbangan haji tahun 2023 ini dihiasi dengan permasalahan pada maskapai terutama pada komitmen maskapai dalam menyediakan kapasitas untuk per kloter nya.

Pada hari ini (6/5/23) Kompas.com mengulas hal tersebut dengan tajuk Saudi Airlines Kerap Ubah Kapasitas "Seat" Pesawat, Kemenag Layangkan Protes, sudah tentu ini merugikan jamaah di kloter kloter berikutnya karena ada efek domino seperti yang diulas pula pada berita tersebut.

Walau tindakan protes merupakan keharusan namun yang lebih penting lagi adalah mengevaluasi perjanjian dengan maskapai agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di musim haji berikutnya.

Ada beberapa sudut pandang bagi dalam melihat kejadian ini yaitu pada.perjanjian kerjasama dengan maskapai, apakah terdapat penegasan terhadap komitmen maskapai untuk selalu menyediakan pesawat dengan kapasitas yang sama bila terjadi gangguan pada.pesawat yang mengangkut.jamaah untuk setiap kloter nya, karena tidak semua pesawat dalam armada setiiap maskapai memiliki konfigurasi kursi yang sama.

Untuk pesawat berbadan lebar misalnya, ada pesawat yang dibagi menjadi 3 kelas dan ada.pula yang 2 kelas, jumlah kapasitas kursi terutama kelas ekonomi dengan konfigurasi 3 kelas jelas akan lebih sedikit daripada konfigurasi 2 kelas.

Maskapai tidak selalu menetapkan konfigurasi kelas nya yang sama pada setiap pesawatnya.

Keadaan ini akan membuat penyediaan pesawat maskapai untuk setiap kloter bisa berbeda beda karena adanya utilisasi pesawat dalam armadanya.

Sebagai ilustrasi saja, misalnya pada awal pesawat dengan nomor registrasi PK-0901 dengan kapasitas 480 pax yang akan melayani kloter hari ini namun karena pesawat PK-0901 baru saja atau ternyata masih melayani penerbangan berjadwal dan mengalami keterlambatan pada skedulnya maka diganti dengan pesawat dengan nomor registrasi PK-0921 dengan kapasitas 400 pax.

Memang dalam hal maskapai tetap pada komitmennya menyediakan pesawat untuk kloter hari ini namun karena maskapai ini pada dasarnya juga maskapai yang melayani penerbangan komersial berjadwal dimana mereka me utilisasi seluruh pesawatnya maka akan selalu ada kemungkinan keterlambatan pada skedul masing masing.

Keterlambatan ini akan memengaruhi kesiapan pesawat dengan nomor registrasi PK-0901 tersebut untuk menerbangkan kloter sesuai kesepakatan awal.

Sehingga memang perlu menegaskan dalam perjanjian mengenai penyediaan pesawat pengganti dengan kapasitas yang sama jika ada gangguan pada pesawat yang sebelumnya melayani kloter.

Sudut lainnya adalah apakah kita sudah mempertimbangkan segala aspek operasional pada sisi maskapai sebelum kita tunjuk, hal ini akan memberikan kita gambaran operasional khususnya pesawat berbadan lebarnya yang memang akan digunakan untuk penerbangan haji.

Seperti pada ilustrasi diatas dimana bila pesaawat yang digunakan per kloter nya dalam sehari hari memang melayani penerbangan berskedul,.bila iya maka bisa dianalisis apakah ada waktu yang cukup (turnaround time) pada pesawat tersebut diantara kedatangannya dari penerbangan berskedul dengan keberangkatannya untuk penerbangan haji.

Ada baiknya pula bila kita mulai memikirkan untuk memilih penyedia pesawat dengan variasi maskpai yang melayani penerbangan berskedul dan yang tidak berskedul yang dalam hal ini bisa berupa perusahaan penyewaan pesawat ( charter) atau maskpai komersial yang mungkin memiliki pesawat dengan status tersimpan (stored).

Kita perlu mengingat adanya kemungkinan pada operasional maskapai yang melayani penerbangan  berjadwal dimana pesawat mereka akan selalu diusahakan terbang sebanyak mungkin jam (utilisasi pesawat) dan mengandung potensi gangguan baik teknis maupun non teknis.

Bila kita memilih penyedia pesawat dari perusahaan penyewa pesawat charter, memang akan ada biaya.yang disebut sebagai  repositioning fee karena pihak penyedia pesawat harus menerbangkan pesawatnya dari tempat asalnya ke bandara CGK atau bandara embarkasi lainnya di Indonesia ?

Keadaan memang berbeda pada maskapai komersial yang memang memiliki rute berjadwal ke bandara CGK sehingga mereka akan menerbangkan rute nya dengan satu leg saja secara komersial sedangkan satu leg nya untuk kloter pertama.

Bagaimana jika kita tidak melihat(repositioning fee) sebagai beban,.karena dengan kita menyewa dari perusahaan yang bukan maskapai berjadwal maka pesawat yang disediakan akan tetap itu saja, dalam artian pesawat akan memiliki kapasitas kursi yang sama pada setiap kloter.

Hal lainnya adalah kita ada baiknnya.jika kita melihat fakta bahwa tidak semua maskapai di dunia yang mengaktifkan semua pesawatnya pasca pandemi ini, misalnya maskapai Singapore Airlines masih memiliki pesawat yang belum dioperasikan.

Jika jauh hari kita bisa melakukan pendekatan dengan maskapai SIA atau maskapai lainnya yang masih belum mengoperasikan pesawatnya maka maskapai tersebut mungkin bisa mempersiapkannya.

Dengan demikian penggunaan pesawat mereka oleh kita tidak akan terganggu dengan penerbangan berjadwal nya karena pesawat tersebut memang belum dioperasikan pada jalur penerbangan berjadwal pada jaringan mereka.

Mudah mudah an pelayanan penerbangan haji di masa mendatang bisa lebih baik karena penerbangan haji bukanlah penerbangan berjadwal melainkan dapat dikatakan sebagai penerbangan charter sehingga pelaksanaannya pun perlu sama dengan perjanjian sewa pesawat pada umumnya terutama pada pesawat pengganti.

Oleh karenanya hak atas layanan sebagai penyewa penerbangan tidak berjadwal tetap perlu dipenuhi yaitu kepastian waktu keberangkatan dan ketika penerbangan dari Tanah Suci ke Tanah Air.

Referensi :

  • nasional.kompas.com/read/2023/06/06/05310021/saudi-airlines-kerap-ubah-kapasitas-seat-pesawat-kemenag-layangkan-protes
  • straitstimes.com/singapore/transport/only-10-out-of-200-sia-planes-still-flying-passengers-most-parked-at-changi-with

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun