Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Diantara Dua Pilihan

6 Mei 2023   01:28 Diperbarui: 6 Mei 2023   01:31 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun sebuah bandara memiliki kapasitas tampung yang tidak hanya dapat dilihat dari daya tampung terminal penumpang dan kargonya tetapi juga kawasan pergerakan untuk pesawat yaitu landasan pacu, taxiway dan apron.

Daya tampung ini pada satu titik waktu akan mencapai tingkat maksimal dimana bila itu terjadi maka akan mengganggu kegiatan penerbangan di bandara tersebut karena tingkat kepadatannya (congestion) sudah jauh melampui daya tampungnya.

Gangguan berupa keterlambatan keberangkatan dan kedatangan sangat bisa tak terhindari, belum lagi jika dilihat dari aspek keselamatan penerbangan.

Pada sisi lain, landasan pacu dengan tingkat perkerasan permukaan (pavement) yang tinggi sekalipun akan mengalami reduksi kekuatannya terhadap beban dari kegiatan lepas landas dan pendaratan pesawat yang tinggi.

Inilah yang terjadi bandara utamaku beberapa waktu yang lalu dimana penasehat militerku sampai menolak keras keputusanku untuk mencampurkan penerbangan penumpang dengan penerbangan militer.

Dan ketika itu terjadi juga di Pulau Zuara maka dengan kondisi hanya ada satu landasan pacu di satu satu nya bandara di destinasi wisata tersebut maka segala kegiatan pariwisata yang merupakan roda utama perekonomiannya dapat terhenti untuk jangka waktu yang sama dengan waktu untuk perbaikkan landasan pacunya.

Dengan terhentinya segala kegiatan perekonomian yang mengandalkan bandara maka tidak hanya laju roda perekonomiannya yang terhenti tapi juga perputarannya.

Untuk itu bandara tambahan bisa menjadi solusinya dengan berfungsi sebagai bandara kedua atau secondary airport, selain dari meningkatkan daya tampung pulau Zuara dalam hal kunjungan wisatawan dan kegiatan ekspor dan impor barang.

Aku teringat pada penasehat transportasiku yang pernah mengatakan bahwa pembangunan bandara memerlukan lahan yang tidak sedikit.

Namun jika melihat pertumbuhan yang terjadi di pulau Zuara sangat pesat dengan banyaknya pembangunan fasilitas pendukung kegiatan pariwisata maka ada kemungkinan lahan akan menjadi masalah kelak jika keputusan menolakku saat ini akan berubah di masa datang dan kemudian memutuskan untuk membangun bandara tambahan.

Dan jika dilihat saat ini pula, lahan di kawasan bandara saat ini sudah tidak lagi tersedia untuk pembangunan landasan pacu tambahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun