Kalau kita membaca berita mengenai Artificial Intellegence dilibatkan pada dunia penerbangan kira kira pada bagian apa keterlibatannya tersebut, apakah di kokpit, kabin, bandara, ATC atau lainnya?Â
Dalam dunia nyata keterlibatan A.I dalam dunia penerbangan sudah dimulai sejak tahun 2022 dengan maskapai Swiss dalam hal memilih rute yang dapat memberikan tingkat keefisienan yang maksimum kepada maskapai,Â
Ini artinya maskapai Swiss telah berhasil melakukan apa yang dinamakan dengan flight path optimization atau optimisasi lintasan penerbangan.Â
Hasilnya sangat impresif dimana maskapai Swiss tersebut berhasil mengoptimalkan setengah dari seluruh penerbangan yang mereka lakukan dan menghemat biaya sebesar USD 5,4 juta dollar pada tahun 2022.
A.I membantu maskapai dalam hal Flight path optimization dengan memberikan data berupa prediksi kondisi cuaca, jarak tempuh, ketinggian terbang, konsumsi bahan bakar serta jenis pesawat yang tepat dimana semua ini dapat mengurangi waktu tempuh dan penggunaan bahan bakar.Â
Selain dari flight path optimization, A.I juga dapat membantu maskapai memprediksi jadwal pemeliharaan pesawat, hal ini bermanfaat bagi maskapai untuk menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaian atau perbaikkan pesawat yang tak terduga akibat terlewatinya skedul pemeliharaan pesawat mereka sebelumnya baik yang berkala maupun gangguan teknis yang telah teridentifikasi sebelumnya.Â
Keterlibatan A.I juga sudah menyentuh operasional bandara salah satunya adalah bandara Toronto Pearson (YYZ) di Kanada untuk mengatur waktu jeda pesawat (turnaround) sehingga dapat meningkatkan keefisienan penggunaan gate di bandara tersebut.Â
Artifical Intellegence sepertinya memang sudah terlibat dalam dunia penerbangan dengan manfaat yang sangat signifikan terurtama pada efisiensi yang memang sangat dibutuhkan oleh para maskapai dalam menjalankan operasional penerbangannya.Â
Akan tetapi jangan dilupakan bahwa dunia penerbangan adalah industri safety-critical dan bukan termasuk dalam industri essential atau mendasar bagi sebuah perekonomian meskipun dunia penerbangan bisa dikatakan sebagai salah satu penggerak perekonomian.Â
Pemahaman safety-critical secara umum dapat dijabarkan sebagai akibat atau konsekwensi yang serius dari gangguan ataupun kegagalan dari segala sesuatu yang terkait dengan sebuah proses.Â
Ilustrasinya begini, bila ada gangguan atau kegagalan teknis pesawat yang tidak ditangani dengan tepat maka dapat mengakibatkan kecelakaan yang menimbulkan korban luka luka dan bahkan korban meninggal.Â
Sedangkan industri penerbangan merupakan satu kesatuan sistem yang terdiri dari manusia, peralatan dan perlengkapan yang semuanya selalu berkaitan dengan keselamatan, inilah yang dikenal dengan safety-critical system.Â
Semua peralatan dan perlengkapan sangat dekat kaitannya dengan perkembangan teknologi yang selalu membawa manfaat bagi penggunanya yang dalam hal ini pelaku industri.Â
Contoh yang sederhana saja adalah radio komunikasi dimana dapat dibayangkan jika tidak ada komunikasi antara dua pilot di kokpit atau antara kokpit dengan pengawas lalu lintas di bandara atau ATC.Â
Seatbelt pada kursi penumpang bila rusak atau tidak dikenakan oleh penumpang akan mengakibatkan penumpang terpental dari kursi sebagai akibat goncangan, ada kemungkinan penumpang mengalami cedera bahkan kematian.Â
Dalam perkembangannya pula, industri penerbangan selalu menetapkan ataupun memperbaruhi aturan dan standarisasi dengan adanya penerapan teknologi dan perkembangan pada internal dan eksternal lainnya.Â
Para pilot harus memiliki sertifikat atau ijin menerbangkan pesawat namun seiring dengan perkembangan teknologi otomasi penerbangan yang memungkinkan penerbangan dengan instrumen (Instrument Flight Rule/IFR) pilot juga harus memiliki sertifikasi Instrument Rating (IR).Â
Tidak hanya pilot, semua personnel dalam penerbangan mulai dari proses pembuatan pesawat di pabrik, ATC hingga pemeliharaan pesawat juga perlu mengikuti aturan dan standar yang berlaku.Â
Singkat kata, industri penerbangan telah terbukti sebagai industri yang sangat diatur dengan baik (well-regulated) ditengah perkembangan teknologi yang tak pernah berhenti.Â
Dengan masuknya perkembangan teknologi baru seperti metaverse dan A.I pada industri penerbangan ini maka tradisi yang telah dilakukan selama ini tetap perlu dipertahankan untuk selalu memastikan keselamatan tetap menjadi sesuatu yang mutlak (paramount).Â
Selain dari industri penerbangan masih banyak industri yang merupakan industri yang merupakan satu kesatuan sistem yang selalu berkaitan dengan keselamatan contohnya kesehatan, transportasi darat dan laut serta rekreasi (amusement park).
Untuk itu maka para pelaku pada industri safety-critical perlu memperhatikan penerapan setiap teknologi baru yang masuk dalam sistem mereka.
Begitu pula sebaliknya para. pelaku teknologi termasuk A.I perlu belajar dari dunia penerbangan ataupun industri lainnya baik yang termasuk dalam industri essential maupun safety-critical sebagai lingkungan baru dari teknologi tersebut.Â
Aturan dan standar dalam dunia penerbangan adalah perjalanan panjang yang tidak dapat dipandang sebelah mata, karena pembelajaraan yang diperoleh tidaklah mudah seperti misalnya pembelajaran dari kecelakaan pesawat terbang yang menuntut industri penerbangan untuk selalu meningkatkan keselamatan penerbangan.Â
A.I bisa saja telah berhasil mentransformasi industri aviasi, namun sekali lagi bahwa industri aviasi adalah industri safety-critical dengan cakupan yang luas, tidak hanya pembuatan, pengoperasian dan pemeliharaan pesawat tapi juga penggunaan ruang udara yang memerlukan manajemen lalu lintas atau navigasi udara dan lainnya dimana semuanya merupakan safety-critical system.Â
Untuk hal pengoperasian pesawat terutama kontrol pesawat, teknologi A.I mungkin akan sama dengan teknologi otomasi yang bagi industri aviasi dahulunya perlu dilakukan penyesuaian pada aturan dan standar penerbangan sebelum diterapkan pada kokpit.Â
Namun demikian, hal ini perlu waktu, diskusi dan juga rangkaian tes dan riset agar pengaplikasiannya kelak tetap menjamin keselamatan penerbangan.Â
Namun menurut penulis, kontrol pesawat utamanya pesawat penumpang sepertinya masih akan membutuhkan peran manusia, kecuali bila para penumpangnya sudah yakin akan kemampuan mesin atau teknologi untuk mengambil alih kontrol pesawat dalam kondisi apapun serta semua fase penerbangan termasuk mendarat.Â
Kru kokpit perlu memiliki sense pada situational awarness serta memiliki depth perception yang tinggi, dua hal ini hanya sebagian dari sekian hal dalam penerbangan yang hanya dimiliki oleh manusia melalui panca indera penglihatan dan juga kesadaran (consciousness).Â
Dalam hal efisiensi dan meningkatkan keselamatan, teknologi A.I memang telah terbukti perannya namun untuk kontrol pesawat penerbangan penumpang perlu menunggu lampu hijau yang mungkin tidak pernah berganti dari lampu kuning maupun lampu merah.
Dan bila ada lampu hijau, maka sertifikasi diperlukan apakah itu pada pilot seperti pada sertifikasi IR (Instrument Rating) atau justru teknologi A.I harus bersertifikasi layaknya pilot manusia sebagai ijin untuk menerbangkan pesawat.
Tinggal nantinya keputusan pada penumpang, apakah bersedia berada di penerbangan dengan kapten pilotnya bukan manusia namun ciptaan manusia.Â
Referensi :
- weforum.org/topics/artificial-intelligence-and-robotics
- en.m.wikipedia.org/wiki/Safety-critical_system
- fortune.com/2023/01/31/tech-forward-everyday-ai-airline-industry-fuel-consumption-food-waste/
- dubaiairshow.aero/artificial-intelligence-transforming-aviation-industry
- fionasaunders.co.uk/safety-critical-industries-definitions-tensions-and-tradeoffs/
- allerin.com/blog/how-artificial-intelligence-is-transforming-the-aviation-industry
- skybrary.aero/articles/vision-oghfa-bn
- skybrary.aero/articles/situational-awareness
- simpleflying.com/toronto-pearson-international-airport-introduces-ai-technology-all-gates/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H