Untuk itu maka para pelaku pada industri safety-critical perlu memperhatikan penerapan setiap teknologi baru yang masuk dalam sistem mereka.
Begitu pula sebaliknya para. pelaku teknologi termasuk A.I perlu belajar dari dunia penerbangan ataupun industri lainnya baik yang termasuk dalam industri essential maupun safety-critical sebagai lingkungan baru dari teknologi tersebut.Â
Aturan dan standar dalam dunia penerbangan adalah perjalanan panjang yang tidak dapat dipandang sebelah mata, karena pembelajaraan yang diperoleh tidaklah mudah seperti misalnya pembelajaran dari kecelakaan pesawat terbang yang menuntut industri penerbangan untuk selalu meningkatkan keselamatan penerbangan.Â
A.I bisa saja telah berhasil mentransformasi industri aviasi, namun sekali lagi bahwa industri aviasi adalah industri safety-critical dengan cakupan yang luas, tidak hanya pembuatan, pengoperasian dan pemeliharaan pesawat tapi juga penggunaan ruang udara yang memerlukan manajemen lalu lintas atau navigasi udara dan lainnya dimana semuanya merupakan safety-critical system.Â
Untuk hal pengoperasian pesawat terutama kontrol pesawat, teknologi A.I mungkin akan sama dengan teknologi otomasi yang bagi industri aviasi dahulunya perlu dilakukan penyesuaian pada aturan dan standar penerbangan sebelum diterapkan pada kokpit.Â
Namun demikian, hal ini perlu waktu, diskusi dan juga rangkaian tes dan riset agar pengaplikasiannya kelak tetap menjamin keselamatan penerbangan.Â
Namun menurut penulis, kontrol pesawat utamanya pesawat penumpang sepertinya masih akan membutuhkan peran manusia, kecuali bila para penumpangnya sudah yakin akan kemampuan mesin atau teknologi untuk mengambil alih kontrol pesawat dalam kondisi apapun serta semua fase penerbangan termasuk mendarat.Â
Kru kokpit perlu memiliki sense pada situational awarness serta memiliki depth perception yang tinggi, dua hal ini hanya sebagian dari sekian hal dalam penerbangan yang hanya dimiliki oleh manusia melalui panca indera penglihatan dan juga kesadaran (consciousness).Â
Dalam hal efisiensi dan meningkatkan keselamatan, teknologi A.I memang telah terbukti perannya namun untuk kontrol pesawat penerbangan penumpang perlu menunggu lampu hijau yang mungkin tidak pernah berganti dari lampu kuning maupun lampu merah.
Dan bila ada lampu hijau, maka sertifikasi diperlukan apakah itu pada pilot seperti pada sertifikasi IR (Instrument Rating) atau justru teknologi A.I harus bersertifikasi layaknya pilot manusia sebagai ijin untuk menerbangkan pesawat.
Tinggal nantinya keputusan pada penumpang, apakah bersedia berada di penerbangan dengan kapten pilotnya bukan manusia namun ciptaan manusia.Â