Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Liburan Dengan Konsep Rehat dan Rileksasi

28 April 2023   20:31 Diperbarui: 28 April 2023   20:32 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chill and Heal (Sumber : pixabay.com)

Segala kegiatan pada rutinitas kebanyakan membuat kita stress melalui tekanan pada pekerjaan dengan skedul, deadline dan lainnya, umumnya orang memutuskan untuk keluar sejenak dari rutinitas tersebut dengan berlibur.

Pertanyaan kini adalah apakah semua kegiatan liburan dapat menjamin kita untuk dapat melepaskan diri dari segala tekanan tekanan pada rutinitas kita? Jawabannya mungkin bisa iya juga mungkin tidak karena semua itu tergantung dari energi pada diri kita.

Apabila kita tidak berhasil melepaskan energi negatif dan menggantinya dengan yang baru saat liburan walau dengan segala aktivitas yang menyenangkan sekalipun, maka liburan kita hanya menghibur sesaat karena kita akan kembali ke rutinitas dengan energi yang sama serta ditambah dengan keletihan fisik dari kegiatan kegiatan dalam liburan kita. 

Tekanan pada pekerjaan ataupun kehidupan sehari hari lainnya bisa menciptakan stress, akibatnya kita terkadang menjadi kurang tidur, keletihan akibat dari kelebihan bekerja, kurang makan dan asupan gizi dan lainnya. 

Semua ini menciptakan energi negatif pada badan dan pikiran kita, nah jika energi negatif ini tidak tergantikan dan bahkan ditambah dengan keletihan fisik akibat dari kegiatan yang kita lakukan pada liburan maka ini justru akan memperburuk keadaan dan kondisi kita. 

Oleh karenanya jika kita memang ingin melepaskan energi negatif dari badan kita melalui liburan maka kita perlu merencanakan liburan kita agar dapat tercapainya tujuan liburan kita yang sebenarnya yaitu melepaskan energi negatif dan menggantikan dengan energi yang segar.
.
Salah satu cara adalah dengan memilih jenis liburan yang berkonsep rehat dan rileksasi (rest and relaxation) seperti misalnya welneess holiday dimana kita akan melakukan kegiatan kegiatan yang menyehatkan badan dan jiwa, selain itu kita juga akan mengkonsunsi makanan yang meyehatkan. 

Hari hari bisa kita isi dengan kegiatan seperti massage, spa, atau sedikit melakukan olah raga seperti jogging atau sekadar berjalan kaki menyisir pantai dan beristirahat sejenak dengan memejamkan mata di atas hammock dengan hembusan angin pantai. 

Bagi yang menyukai meditasi, cobalah untuk mencari penginapan yang menyediakan program dan tempat meditasi yang unik misalnya di bukit atau di dermaga jelang sunset atau sunrise. 

Bagaimana juga dengan sarapan pagi di atas kapal sambil menyaksikan matahari terbit dan kemudian dilanjutkan dengan snorkeling di pagi hari selama satu jam. 

Usahakan untuk selalu memfokuskan diri kita pada keberadaan kita dan rebut kendali terhadap diri kita dari waktu yang dalam rutinitas selalu mengendalikan kita dengan skedul, deadlines, dan lainnya. 

Nikmati kemalasan kita untuk bangun disiang hari atau menghabiskan sore di spa serta menyantap makan malam dengan barbeque di pantai setelah chilling di sebuah cafe sambil menikmati keindahan matahari terbenam dengan ditemani oleh teh herbal. 

Dengan mengendalikan waktu berarti kita juga bisa menyesuaikan diri kita dengan laju (pace) kegiatan kegiatan kita, karena umumnya liburan sudah terprogram dengan berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain yang dikendalikan oleh waktu.
.
Cobalah menjadi tour leader sendiri, berlama lama di sebuah spot wisata, mungkin menghabiskan satu sore hanya di satu cafe yang berlokasi di tepi pantai atau dipinggir tebing dengan pemandangan alam luas tanpa halangan. 

Dengan mengendalikan waktu, kita juga dapat mengatur jam penerbangan kita baik kedatangan di destinasi wisata maupun keberangkatan untuk kembali ke tempat tinggal kita. 

Usahakan untuk tidak tiba di rumah pada malam hari, usahakan untuk tiba di rumah pada sore hari karena dengan begitu kita bisa memiliki waktu untuk mengeluarkan isi koper kita agar dapat berisitirahat dan dengan tidur yang cukup. 

**

Wellness holiday ini hanya salah satu contoh dari liburan dengan konsep rehat dan reliksasi, kita juga bisa melakukan pada jenis wisata lainnya dengan tetap menerapkan konsep rehat dan rileksasi ini. 

Kita hanya perlu menenangkan aliran darah kita dengan tidak membawa rutinitas dalam pikiran kita dengan selalu berusaha untuk selalu rileks pada setiap kegiatan serta dengan cukup rehat. 

Rehat disini tidak hanya tidur yang lama namun lebih kepada meningkatkan kualitas tidur kita, misalnya jika kita sudah lama tidak tidur pulas maka usahakan untuk berangkat tidur dengan pikiran yang tenang serta tidak melanjutkan dengan kegiatan lainnya bila kita terbangun di tengah malam. 

Pada dasarnya kita lah yang merencanakan liburan kita sendiri hanya saja jenis liburannya perlu disesuaikan dengan tujuan kita untuk berlibur, juga kita perlu mengambil alih kendali terhadap diri kita dari waktu, kita lah yang mengendalikan waktu dan bukan sebaliknya. 

Ini sebenarnya juga berlaku pada liburan keluarga dimana liburan keluarga bukan hanya sekadar melakukan kegiatan bersama dengan putera puteri kita akan tetapi lebih kepada cara kita mengganti waktu waktu pada rutinitas kita yang tidak kita bisa berikan sepenuhnya kepada putera puteri kita. 

Dalam artian kita melakukan healing dengan mengobati kekecewaan yang mungkin selama ini tersimpan dalam diri putera puteri kita. 

Sedangkan untuk destinasi wisatanya, kita seharusnya tidak perlu mempertanyakannya karena Indonesia memiliki banyak pilihan dan stok yang tidak pernah habis dengan selalu adanya pengembangan destinasi wisata di berbagai lokasi, jadi tak perlu pergi ke luar Indonesia dan tetap Bangga Berwisata di Indonesia. 

Dengan konsep liburan rehat dan rileksasi ini mudah mudahan kita bisa menggantikan (healing) energi negatif pada badan dan pikiran  dengan yang lebih baru serta menyegarkan, dengan begitu kita bisa kembali ke rutinitas dengan semangat yang baru pula. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun