Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menjadikan Morotai sebagai Hub Menyaingi Singapore

27 April 2023   18:01 Diperbarui: 1 Mei 2023   16:41 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber image : Kompas.com

Morotai dengan potensi pariwiasata dan juga lokasinya dapat dikembangakan seperti Singapore baik sebagai hub penerbangan maupun sebagai hub perdagangan antara Kawasan Amerika dan Asia Pasifik (APAC). Mengapa harus Morotai? 

Mari kita mulai dengan memahami bahwa meskipun pesawat memiliki daya tempuh super jauh namun para maskapai masih perlu memikirkan mengenai kapasitas bahan bakarnya yang tidak hanya untuk mencukupi rute penerbangannya saja tetapi juga untuk mengantisipasi segala kondisi. 

Kondisi tersebut bisa berupa kondisi dimana pesawat harus mengalihkan penerbangan ke bandara lain akibat kerusakan atau  kondisi cuaca yang dalan penerbangan ultra long perlu diperhatikan.

Kita mungkin masih mengingat ada sebuah maskapai asal Australia yang karena kurang melengkapi perijinan terbangnya dari Melbourne ke Denpasar terpaksa harus kembali ke Melbourne, oleh karenanya pesawat perlu memikirkan besarnya cadangan bahan bakar. 

Bila pesawat tersebut tidak memiliki persediaan cadangan bahan bakar mungkin pesawat perlu melakukan pendaratan di sebuah bandara untuk mengisi bahan bakar yang berarti pula biaya tambahan bagi maskapai. 

Dalam penerbangan ke arah timur (eastbound flight) mungkin tidak menjadi masalah karena adanya jetstream baik polar jetstreamnya maupun subtropical jetsreamnya yang dapat mempersingkat waktu tempuh dan konsumsi bahan bakar pesawat.

Akan tetapi tidak berlaku dalam penerbangan sebaliknya ke arah barat (westbound) atau tepatnya dari kawasan pesisir barat Amerika ke Asia bisa memakan waktu lebih lama.

Inilah sebabnya kenapa maskapai Qantas dikabarkan tengah memikirkan untuk memasang tangki tambahan untuk pesawat yang akan melayani penerbangan non stop ke New York. 

Dengan pertimbangan tersebut serta mengingat posisi geografis dan potensi pariwisata Morotai yang lebih dekat daripada ke Singapore akan memberikan keuntungan tersendiri bagi Indonesia karena maskapai dari Amerika akan lebih memilih Morotai daripada Singapore untuk tujuan akhir maupun transit bagi penerbangan mereka. 

Dari Morotai semua para pelaku perjalanan bisa melanjutkan ke berbagai destinasi di kawasan APAC serta utamanya destinasi wisata di Indonesia seperti Labuan Bajo dan Raja Ampat. 

Untuk mewujudkan itu memang bukan perjalanan yang mudah dan singkat karena kita tidak hanya akan membangun infrastruktur bandara saja tapi juga navigasi udara dengan peralatan dan perlengkapan serta sumber daya manusia yang perlu mumpuni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun