Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pantai Berpasir Hijau Pun Dapat Menjadi Pantai Favorit

27 April 2023   14:57 Diperbarui: 27 April 2023   15:04 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang memiliki alasan sendiri sendiri untuk beada di pantai, ada yang untuk berjenur atau sunbathe, ada yang untuk bermain air serta ada pula yang berjalan kaki menyisir pantai.
.
Satu satunya alasan yang menyatukan perbedaan tersebut diatas adalah karena pantai merupakan teras alam terbaik dan terindah untuk merasakan sensasi berakhirnya hari dengan terbenamnya matahari serta awal hari dengan terbitnya matahari.

Dan bila kebetulan pantai tidak menghadap ke arah barat mauoun timur, pantai masih menjadi teras alam terbaik dan terindah dengan gradiasi warna langit ketika perpindahan dsri terang ke gelao dan sebaliknya.

Apapun warna pasirnya, putih, hitam, pink dan bahkan hijau sekalipun, tidak ada teras alam lainnya yang sebanding dengan pantai.

Ya memang ada pantai dengan pasirnya berwarna hijau seperti di pantai Papakolea di Hawaii Amerika Serikat.

Butiran pasir terkadang juga bisa menjadi faktor yang menjadikan sebuah pantai sebagai pantai favorit, pasir sehalus bedak bayi banyak ditemui di Indonesia dimana kita bisa berbaring diatasnya dan teraaa seperti berbaring di kasur super empuk.

Ini karena pantai memang selalu identik dengan sand, sea dan sun, sehingga bukan warna pasirnya yang menjadi atraksi utamanya melainkan perpaduan antara sand, sea dan sun.

Bagi penulis, semua pantai adalah pantai favorit karena selain dari teras alam terbaik dan terindah juga karena hanya di pantai kita bisa terdiam lama tak bersuara, rasanya seperti kita sedang berkomunikasi dengan alam dengan bahasa keheningan.

Di lain sisi, pantai kerap menjadi tempat pertemuan antara tempat pembuangan sampah laut dan darat, sampah plastik, botol kaca dan lainnya kerap menghiasi pantai pantai hingga adakalanya berjalan di pantai tanpa alas kaki bisa tidak aman dengan adanya pecahan beling yang sulit di lihat karena tertanam pasir. 

Kondisi ini menjadi sangat parah terutama setelah musim angin barat dengan hempasan angin yang kencang yang mengantarkan sampah sampah hasil ulah manusia terbawa ke pantai. 

Begitu pula sampah sampah di sekitar dari para pengunjung pantai yang bisa membludak saat musim musim tertentu yang melupakan bahwa alam semesta bukanlah tempat untuk membuang sampah.

Alhasil pantai tidak lagi menjadi teras alam melainkan Tempat Pembuangan Akhir sampah hasil dari berbagai kegiatan manusia.

Pantai yang indah menurut penulis adalah oantai yang tetap dapat dijadikan teras alam - - walau pada kenyataan orang orang memiliki tujuan lainnya maaing masing, pantai seharusnya tetap dijadikan sebagai teras alam, karena apa?

Dimana lagi kita bisa melihat matahari terbenam atau terbit ataupun gradiasi warna langit tanpa adanya halangan fisik bangunan dan polusi udara?, pantai ibarat hutannya pesisir.

Pantai Poto Jarum Pulau Moyo (sumber: twitter.com/pulaumoyo | Author: Erry M Subhan) 
Pantai Poto Jarum Pulau Moyo (sumber: twitter.com/pulaumoyo | Author: Erry M Subhan) 

Kita yang hidup diperkotaan dengan gedung gedung pencakar langit terhalang pandangannya serta bahkan kita sering melewati waktu terindah dalam hari ini karena berbagai sebab seperti misalnya terjebak kemacetan di jalan.

Apakah pantai ada baiknya tak tersentuh dengan kegiatan manusia, layaknya hutan belantara yang jarang tersentuh dengan kegiatan manusia?

Sebenarnya bukan tak tersentuh namun bagaimana pantai dapat terjaga agar tetap menjadi teras alam terbaik dan terndah untuk meyaksikan pertunjukan alam dengan sand, dan sun serta tanpa biaya seperak pun.

Alam tidak pernah memungut biaya kepada manusia untuk menikmati keindahanya, manusia lah yang menggunakan keindahan alam untuk mendapatkan manfaat eknomi tanpa besarnya niat untuk mengembalikan sebagian manfaat tersebutnya kepada alam dengan pelestarian alam.

Pantai dengan banyaknya manusia tetap bisa menjadi teras alam, kita masih bisa terdiam tak bersuara ditengah hiruk pikuk manusia di sekitar - - inilah yang menjadikan semua pantai sebagai pantai favorit penulis.

Namun sebagai pribadi yang menyukai total privacy, Kepulauan Sunda Kecil dengan sebaran pulau pulaunya adalah pabriknya pantai terindah di Indonesia, mulai dari pesisir Bali hingga Maluku dengan sebaran pantai di pulau pulau kecilnya pula. 

Mulai dari Pulau Kenawa, Keramat, Bedil, Moyo, Satonda, pulau pulau pulau di Taman Nasional Komodo hingga pantai Ngurbloat dan Ngilngof di pulau Kei Kecil.

Atraksi pantai menurut penulis bukan hanya pada warna pasirnya, atau birunya laut tetapi utamannya adalah kesediaan alam menerima kita sebagai penghuninya dengan tetap memberikan kehangatan dan kedamaian walau kita sering merusaknya dengan berbagai kegiatan kita. . 

Pantai adalah hutannya di pesisir yang juga patut kita lestarikan agar tetap menjadi teras alam bagi generasi mendatang. 

Referensi :

  • en.m.wikipedia.org/wiki/Papakolea_Beach
  • atravelingfairy.com/papakolea-green-sand-beach-big-island/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun