Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Selamat Datang Boeing B 777-9 Sang Ratu Angkasa Baru

3 April 2023   15:13 Diperbarui: 3 April 2023   15:37 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
interior Kabin B 777-9 dengan jendela lebih besar (sumber: Boeing.con

Pesawat Boeing B 777X yang nantinya setelah usai proses sertifikasi akan mulai diproduksi dalam dua versi yaitu versi pendek dengan B 777-8 dan versi panjang (strech) dengan B 77-9, kabarnya akan mulai dapat dioperasikan oleh maskapai pada tahun 2025 nanti

Sudah ada delapan maskapai yang memesan pesawat ini yaitu Emirates, Singapore Airlines, Qatar Airways, Air Nippon, Etihad Airways, Cathay Pacific, British Airways dan Lufthansa, versi panjangnya yakni B 777-9 diberitakan akan dilunxurkan terlebih dahulu dari versi pendeknya B 777-8

Pesawat ini akan menjadi pesawat jet penumpang terpanjang ( B 777-9) dengan panjang 76,72 m yang lebih panjang dari B 747 dengan 76,3 meter, juga dengan kabinnya yang kini lebih lebar dari generasi sebelumnya dengan pengurangan ketebalan pada dinding kabin yaitu 2 inch atau 5 cm pada setiap sisi.

Penambahan lebar kabin sebanyak 4 inch atau sekitar 10 cm ini membuat konfigurasi deretan kursi pada B-7778/9 menjadi 10 deret dengan tetap menyediakan kursi standar dengan lebar 18 inch atau sekitar 45,7 cm.

Beberapa pihak berpikir bahwa  pesawat ini merupakan jawaban Boeing terhadap Airbus pada pesawat Airbus A 350 900/1000 yang sebelumnya hadir sebagai jawaban Airbus terhadap Boeing pada pesawat B 787-8/9/10.

Dalam artian bahwa keluarga A 350 dapat dikatakan menjadi pesaing yang handal dan melampaui keluarga B 787 yang dalam spesikasi memang demikian terutama pada kapasitas dan daya jelajah terutama ketika Airbus menyediakan varian A 350-900 ULR (Ultra Long Range) dengan daya jelajah 18,000 km.

Namun demikian dalam dunia penerbangan khususnya penerbangan komersial berjadwal, para makapai memiliki dasar yang berbeda beda dalam memilih pesawat untuk armadanya yang bisa mencakup banyak hal termasuk ketiga diatas.

Faktor faktor lainnya bisa dari sudut pandang maskapai terhadap pesawat dalam memberikan kenyamanan dan pengalaman terbang keoada para penumpangnya melalui fitur fitur dalam kabin.

Dan jika kita melihat lebih luas lagi, pesawat penumpang dalam ukuran Jumbo sudah dipensiunkan oleh banyak maskapai di seluruh dunia, bahkan maskapai maskapai di Amerika  yang tidak ada satupun yang mengoperaikan A 380 juga sudah tidak lagi mengoperasikan B 747.

Baik Airbus maupun Boeing sudah menghentikan produksi pesawat jumbo dan Super Jimbo mereka dan lebih fokus pada pesawat bermesin dua.

Sistem hub and spoke pada penerbangan jarak jauh sudah tidak lagi efektif ketika semua pesawat kini sudah bisa terbang lebih jauh sehingga penunpang dari berbagai lokasi tidak lagi harus menuju ke hub untuk terbang ke tujuan mereka karena tersedianya penerbangan langsung dari kotanya.

Penumpang tidak lagi terkumpul di hub sehingga kini terpencar di masing masing bandara di kota kota asal mereka, namun memang pada kenyataannya sistem ini masih efektif di kawasan khususnya Asia yang menghubungkan maskapai secara regional dan antar benua seperti Dubai dan Singapore.

Efisiensi menjadi pertimbangan utama pasca pandemi bagi maskapai, ini membuat maskapai lebih jeli lagi dalam memilih pesawat untuk armada mereka, tidak hanya berdasarkan kapsitas.

Dari semua itu penulis beranggapan bahwa kehadiran B 777 tidak untuk kapasitas belaka namun lebih kepada efisiensi dan pengalaman baru kepada penumpangnya dengan fitur fitur kabin yang dimiliki

Singkatnya B 777-8/9 akan menjadi pengganti B 747 dalam versi ramping  dengan kapasitas 384  kursi untuk B 787-8 dan 426 untuk B 787-9 kursi dalam dua konfigurasi kelas namun tetap elegan dan majestic.

interior Kabin B 777-9 dengan jendela lebih besar (sumber: Boeing.con
interior Kabin B 777-9 dengan jendela lebih besar (sumber: Boeing.con

Sebagai informasi, mari kita melihat data dari keluarga A 350 dan B 777X dengan membaginya ke dalam dua kelompok yaitu versi pendek dengan A 350-900 vs B 777-8 dan versi panjangnya dengan A 350-1000 vs B 777-9.

Panjang 
Panjang pesawat B 777-8 adalah 70,86 meter, sedangkan  A 350-900 adalah 66,80 meter.

Panjang B 777-9 adalah 76,72 meter sedangkan A 350-1000 dengan 73,79.

Sebagai perbandingan semuanya dengan Airbus A 380 dengan panjang 72, 72 m dan Boeing B 747 dengan 76,3 m.

Kapasitas
kapasitas A 350-900 adalah 440 kursi maksimum atau 300-350 dalam tiga konfigurasi kelas, sedangkan B 777-8 dengan 384 kursi dalam dua konfigurasi kelas.

Untuk A 350-1000 kapasitasnya 480 kursi maksimum atau 350-410 kursi dalam tiga konfigurasi kelas, sedangkan B 77-9 dengan 426 dalam dua konfigurasi kelas.

Daya Jelajah
Airbus A 350-900 dengan 15 372 km dan Boeing B 777-8 16,170 km
Airbus A 350-900 dengan 16,112 km dan B 777-9 13,500 km

Menurut penulis, pesawat ini merupakan pesawat tercantik dari semua pesawat yang telah diproduksi oleh Boeing didalam hal desain selain dari pesawat B 747 8i dan bahkan tercantik dari semua pesawat penumpang jet yang ada saat ini.

Jika sebelumnya penulis merujuk B 777X ini akan menjadi Raja Angkasa menggantikan Ratu Angkasa maka secara otomatis akan tergantikan setelah melihat betapa elegan dan majestik sekali pesawat ini dalam melakukan segala gerakan pada penerbangan pada video video yang beredar situs aviasi dan youtube.

Winglet pada pesawat ini berbeda dengan pesawat lainnya dengan bisa dilipat saat hendak takeoff, melihat wingletnya terlipat seperti melihat ke telapak tangan permaisuri yang melakukan gerakan tarian secara luwes.

Seorang permaisuri yang kelak akan naik tahta menjadi Ratu Angkasa.


Referensi :

  • Airbus.con
  • Boeing.con
  • flightglobal.com/airframers/boeing-delays-777-9-first-delivery-by-two-years-until-2025/148418.article

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun