Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ketika AC Kabin Pesawat Mati dan Kenyamanan Penumpang Pesawat Terabaikan

25 Maret 2023   18:31 Diperbarui: 29 Maret 2023   17:05 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasu Kabin Pesawat (Sumber Foto : pixabay.com)

Alat pendingin atau AC di kabin pesawat adalah salah satu fitur yang memberikan kenyamanan kepada penumpang pesaawt sehingga bila sistem tersebut tidak bekerja maka hilang pula kenyamanan para penumpangnya.

Beberapa waktu yang lalu sempat ada berita viral mengenai penerbangan dari DPS ke CGK dengan keadaan di mana AC dalam kabin pesawat tidak bekerja, kejadian ini memang bukan pertama kali dalam dunia penerbangan namun patut menjadi perhatian.

Pada bulan Juni 2022 yang lalu, para penumpang pada pesawat Airbus A-320 dari sebuah maskapai di India mengalami keadaan sistem pendingin dalam kabin tidak bekerja yang menyebabkan dua penumpangnya pingsan dan satu penumpang sesak napas.

Mengapa hingga sesak napas? karena sistem pendingin tidak hanya bekerja sebagai penyejuk suhu saja melainkan sebagai ventilasi udara (sirkulasi udara) di dalam kabin pesawat.

Dalam ilustrasi sederhana, ketika kita berada di dalam kabin pesawat yang mengudara, kita bagai berada di dalam tabung tertutup tanpa ada lubang ventilasi satu pun, oleh karena itu udara perlu disalurkan ke dalam kabin pada proses presurisasi kabin.

Setahun sebelumnya maskapai dari India juga mengalami keadaan yang sama terjadi di mana sistem pendingin di dalam kabin tidak bekerja selama penerbangan.

Secara sederhana, sistem pendingin pesawat ini berasal dari bleed air atau udara yang bertekanan dan bersuhu tinggi yang dihasilkan oleh mesin turbin jet, bleed air ini banyak kegunaannya bagi pesawat yang sedang mengudara, salah satunya berfungsi sebagai anti icing pada permukaan pesawat utamanya sayap.

Bleed air ini kemudian di salurkan ke dalam kabin pesawat untuk proses presurisasi kabin pada ketinggian terbang agar para penumpang dapat bernapas pada ketinggian diatas batas ketinggian normal (di atas 10,000 feet).

Sebelum masuk ke kabin, bleed air ini diatur suhu nya untuk memberikan kenyamanan kepada penumpangnya sekaligus sebagai ventilasi udara di dalam kabin, jika dalam kendaraan roda empat dikenal dengan alat yang bernama regulator AC.

Pengaturan suhu ini dilakukan oleh sistem pendingin yang bernama PACK atau Pressurization Air Conditioning Kits yang terletak di kedua sisi sayap sehingga berjumlah dua dimana ketika satu tidak berfungsi maka satunya tetap dapat menyejukan kabin peaawat.

PACK atau yang juga disebut dengan Air Cycle Machine berfungsi sebagai kulkas atau pendingin pada Environmental Control System pada pesawat 

Jika kedua PACK(S) ini tidak berfungsi maka udara yang masuk ke kabin tidak dapat diturunkan suhunya secara maksimum dan begitu pula sirkulasi udara (ventilasi).

Adalah sangat dimaklumi pada setiap penerbangan d imana gangguan selalu mungkin terjadi meskipun pada pesawat yang baru keluar dari pabrik sekalipun, 'there is no such thing as perfect flight' tidak ada penerbangan yang sempurna.

Akan tetapi gangguan gangguan teknis dapat diminimalkan setidaknya dengan sistem pemeliharan yang baik dan sesuai dengan arahan dari pabrikan pesawat.

Sedangkan pemeliharan ada dua jenis yaitu line maintenance yang dilakukan di apron yang bersifat inspeksi serta base maintenance di pusat pemeliharaan pesawat, di mana mungkin ada beberapa hal yang tidak terdeteksi pada line maintenance dan hanya dapat terdeteksi pada base maintenance.

Namun demikian kenyamanan penumpang sudah semestinya menjadi hak penumpang pesawat komersial berjadwal yang semestinya juga disediakan oleh maskapai.

Ketika maskapai tidak menyediakannya.maka akan timbul kekecewaan dari pengguna jasa mereka dan dalam bisnis kekecewaan pelanggan adalah hal yang serius, setidaknya bagi perusahaan yang memang menghargai pelanggannya dalam arti yang sebenarnya.

Berbagai cara dilakukan dengan berbeda beda oleh maaing masing perusahaan dalam melakukan 'damage control' di mana damage di sini bukan kerusakan pada benda atau harta perusahaan melainkan pada image perusahaan dari pelanggannya.

Ada perusahaan yang mungkin akan memberikan kompensasi yang sesuai dan sewajarnya, namun memang ada pula yang hanya sebatas pada perkataan maaf.

Bagi perusahaan ataupun maskapai yang menguasai pasar, mempertahankan image dari brand perusahaan mungkin menjadi tidak lagi penting karena tak tergoyahkan hanya karena kejadian tersebut sehingga permintaan maaf dinilai sudah cukup serta akan berusaha lebih baik di masa datang.

Bagi pengguna layanan, mereka tidak punya pilihan baik dalam hal memilih brand lain maupun dalam hal menuntut hak mereka yaifu kenyamanan.

Salam penerbangan.

Referensi :

  • aviationhunt.com/aircraft-air-conditioning-system/
  • simpleflying.com/passengers-faint-on-go-first-flight-after-ac-stops-working/
  • viewfromthewing.com/watch-passengers-suffer-air-india-flight-takes-off-without-air-conditioning/
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Air_cycle_machine
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Bleed_air
  • blog.dviation.com/2018/11/14/the-difference-between-line-base-and-component-maintenance/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun