Bandar udara Kediri yang saat ini tengah dibangun dan mendekati penyelesaian menurut beberapa sumber di internet akan mulai beroperasi Oktober 2023 nanti.
Bandara ini akan menjadi bandara keempat di Jawa Timur selain Juanda (SUB), Abdulrachman Saleh (MLG) dan Banyuwangi (BWX), selain itu menjadi bandara pertama di Indonesia yang dibangun sepenuhnya oleh pihak swasta.
Sedangkan untuk pengelolaan bandara nya diserahkan kepada PT. Angkasa Pura 1 dan untuk navigasi udaranya oleh AirNav Indonesia.
Sebab mengapa Madiun tidak ada bandara umum mungkin kita semua mengetahui sepenuhnya dengan pasti atau hanya akan sebatas karena terdapat pangkalan udara Iswahyudi disana yang menjadi rumah dari pesawat tempur dan penerbang tempur handal TNI AU saja.
Juga dengan mengingat di bandara UPG di Makassar juga terdapat pesawat tempur yang ditempatkan disana yaitu pesawat tempur Sukhoi Su 27/30.
Singkatnya adalah bersifat rahasia atau terbatas pada beberapa pihak yang hanya mengetahuinya karena juga bisa jadi bersifat strategis.
Kembali ke Kediri.
Panjang landasan pacunya menurut Wikipedia akan sepanjang 3,300 meter yang berarti pesawat berbadan lebar mulai dari Boeing 747,777 dan 787 serta Airbus 330,340,350 dan bahkan A-380 dapat lepas landas dan mendarat di bandara ini.
Dengan melihat panjang landasan pacu ini juga sepertinya akan membuat bandara Kediri menjadi tambahan embarkasi penerbangan haji di Indonesia dan khususnya Jawa Timur.
Bagaimana dengan kode bandaranya ?
Bandara ini memang belum memiliki kode bandara baik kode IATA maupun ICAO akan tetapi tidak ada salahnya kita mencoba menerka nerka kode.bandara ini.
Kode bandara IATA biasanya mengacu pada lokasi seperti CGK untuk Cengkareng, SUB untuk Surabaya atau MLG untuk Malang, nah untuk Kediri sepertinya kode KED ataupun KDR sudah terisi, namun mengingat nama bandara ini Dhoho mungkin saja kode bandara ini nantinya menjadi DHO, asal tidak membingunkan dengan kode DOH untuk bandara di Doha terutama pada pengucapannya.
Sedangkan untuk kode ICAO yang biasanya empat huruf pastinya akan dimulai dengan prefix 'WA, WI, WR atau WQ ' yang mengacu pada kode negara Indonesia oleh ICAO sedangkan dua huruf selanjutnya bisa diserahkan kepada otoritas aviasi sipil Indonesia.
Satu hal yang paling menarik adalah berupa pertanyaan yaitu apakah bandara Kediri akan melahirkan maskapai komersial berjadwal baru ?
Pertanyaan ini sangat lumrah mengingat bandara ini memang akan menjadi hub maskapai milik PT. Gudang Garam yaitu Surya Air yang merupakan maskapai charter.
Jika melihat situs perusahaan maskapai Surya Air ini, mereka mengoperasikan helikopter namun bisa saja mereka akan juga terjun ke penerbangan komersi berjadwal untuk meramaikan penerbangan domestik kita.
Bukankah semakin banyak maskapai di Indonesia akan semakin banyak pula pilihan yang tersedia bagi para pelaku perjalanan udara ?
Ya mudah mudahan memang demikian , oleh karena itu semoga saja akan lahir maskapai komersial baru dengan beroperasinya bandara milik PT. Gudang Garam dan PT. Aviasi Pariwisata Indonesia ini.
Mudah mudah an.pula bandara ini akan terdapat transportasi intermodal terutama kereta api yang menghubungkan bandara ke kota kota terdekat yang dilayani ataupun dengan bandara bandara terdekat seperti SUB dan MLG.
Paket perjalanan berupa Air-Rail sudah banyak ditawarkan oleh maskapai maskapai yang beroperasi di Eropa karena adanya transportasi internodal yang terdapat di bandara sebagai bentuk partisipasi industri penerbangan mengurangi emisi karbondioksida yang dihasilkan oleh pesawat terbang.
Hal ini dapat mengurangi dampak emisi dari penetbangan jarak pendek yang sebenarnya bisa dihindari atau digantikan dengan kereta api.Â
Selain itu juga dapat mempermudah perpindahan dengan bandara lainnya yaitu SUB dan MLG yang bisa bermanfaat bagi pelaku perjalanan yang kehabisan tiket dengan mengalihkan bandara keberangkatan maupun tujuannya ke bandara Kediri.
Walaupun akses jalan tol Kertosono-Kediri diberitakan akan tersedia pula pada bandara Kediri ini nantinya.
Harapan dengan beroperasinya bandara Kediri dapat mempercepat laju pertumbuhan Kediri dan khususnya bagian selatan Jawa Timur, karena memang salah satu faktor pendukung untuk mempercepat laju roda perekonomian daerah adalah dengan adanya bandara.
Sumber dan Referensi :
- id.m.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Kediri
- kompas.com/properti/read/2021/12/01/153000121/simak-progres-pembangunan-bandara-baru-kediri?page=all
- surabaya.kompas.com/read/2023/02/26/082219978/tol-kertosono-kediri-ditargetkan-tingkatkan-perekonomian-di-jatim-bagian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H