Bandara ini memang belum memiliki kode bandara baik kode IATA maupun ICAO akan tetapi tidak ada salahnya kita mencoba menerka nerka kode.bandara ini.
Kode bandara IATA biasanya mengacu pada lokasi seperti CGK untuk Cengkareng, SUB untuk Surabaya atau MLG untuk Malang, nah untuk Kediri sepertinya kode KED ataupun KDR sudah terisi, namun mengingat nama bandara ini Dhoho mungkin saja kode bandara ini nantinya menjadi DHO, asal tidak membingunkan dengan kode DOH untuk bandara di Doha terutama pada pengucapannya.
Sedangkan untuk kode ICAO yang biasanya empat huruf pastinya akan dimulai dengan prefix 'WA, WI, WR atau WQ ' yang mengacu pada kode negara Indonesia oleh ICAO sedangkan dua huruf selanjutnya bisa diserahkan kepada otoritas aviasi sipil Indonesia.
Satu hal yang paling menarik adalah berupa pertanyaan yaitu apakah bandara Kediri akan melahirkan maskapai komersial berjadwal baru ?
Pertanyaan ini sangat lumrah mengingat bandara ini memang akan menjadi hub maskapai milik PT. Gudang Garam yaitu Surya Air yang merupakan maskapai charter.
Jika melihat situs perusahaan maskapai Surya Air ini, mereka mengoperasikan helikopter namun bisa saja mereka akan juga terjun ke penerbangan komersi berjadwal untuk meramaikan penerbangan domestik kita.
Bukankah semakin banyak maskapai di Indonesia akan semakin banyak pula pilihan yang tersedia bagi para pelaku perjalanan udara ?
Ya mudah mudahan memang demikian , oleh karena itu semoga saja akan lahir maskapai komersial baru dengan beroperasinya bandara milik PT. Gudang Garam dan PT. Aviasi Pariwisata Indonesia ini.
Mudah mudah an.pula bandara ini akan terdapat transportasi intermodal terutama kereta api yang menghubungkan bandara ke kota kota terdekat yang dilayani ataupun dengan bandara bandara terdekat seperti SUB dan MLG.
Paket perjalanan berupa Air-Rail sudah banyak ditawarkan oleh maskapai maskapai yang beroperasi di Eropa karena adanya transportasi internodal yang terdapat di bandara sebagai bentuk partisipasi industri penerbangan mengurangi emisi karbondioksida yang dihasilkan oleh pesawat terbang.
Hal ini dapat mengurangi dampak emisi dari penetbangan jarak pendek yang sebenarnya bisa dihindari atau digantikan dengan kereta api.Â