Mungkin ada yang masih mengingat ketika pesawat tempur F-5 Tiger TNI AU tiba di Indonesia dengan diangkut oleh pesawat C-5 Galaxy ini sebagai gambaran kemampuan angkut pesawat ini.
Sedangkan untuk taktikal, sudah tentu pilihan favorit penulis adalah pesawat Lockheed Martin C 130 Hercules dengan latarbelakang kehandalannya beroperasi dalam segala kondisi serta dapat melakukan misi militer maupun kemanusiaan (humanitarian mission) seperti menangkut supplies ke daerah yang terkena bencana.
Pesawat Tempur
Untuk pesawat tempur, penulis membaginya ke dalam dua kategori yaitu pesawat tempur yang dioperasikan dari darat (land-based) dan yang dioperasikan dari laut atau kapal induk (carrier-based).
Untuk pesawat tempur yang dioperasikan dari darat, pilihan jatuh pada Mcdonnell Douglas F-15 mulai dari tipe A hingga EX (Strike Eagle II), alasannya karena kill ratio nya yang sangat impresif selama operasionalnya yaitu 104:0 yaitu menembak jatuh 104 pesawat musuh tanpa satu pesawat F-15 pun sebagai korbannya.
Film original TOP GUN bukan merupakan latarbelakang pemilihan favorit pesawat tempur pada kategori pesawat tempur yang dioperasikan dari laut atau kapal induk yang jatuh pada pesawat Grumman F-14 Tomcat.
Latarbelakang murninya karena kelincihan pesawat ini dalam bermanuver walau dengan ukurannya yang cukup besar bagi pesawat tempur yang cenderung akan terlihat tidak lincah.
Namun jangan terkecoh dengan ukuran pesawat ini, terlebih setelah melihat kelincahan serta kemampuan pesawat ini dalam mencegat pesawat yang dinilai sebagai ancaman dengan kecepatan supersoniknya serta dengan sayap lipatnya.
Pesawat Kargo (Freighter)
Jenis pesawat ini umumnya merupakan varian atau juga konversi dari jenis lain yang umumnya dari pesawat penumpang seperti Boeing B-747 F ataupun Airbus A-380 F.