Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Air Rage atau Kekerasan di Dalam Pesawat

19 Februari 2023   10:47 Diperbarui: 19 Februari 2023   17:06 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu dalam penerbangan dari Stavropol ke Moscow dari maskapai flag carrier Rusia, Aeroflot, seorang wanita tiba tiba keluar dari kamar kecil pesawat dengan keadaan tanpa busana di bagian atas dan merokok dan setelah itu menggingit kru kabin yang menghalanginya ketika berusaha ingin masuk ke ruang kokpit.

Penumpang tersebut juga mengatakan kepada seluruh penumpang bahwa mereka akan menghadapi kiamat dan akan meninggal.

Penumpang yang diduga di bawah pengaruh narkoba kemudian ditahan oleh kepolisian sesaat pesawat mendarat di bandara Sheremetyevo di Moscow.

Kejadian ini adalah salah satu contoh kaaus dimana terjadi kerusuhan di dalam kabin pesawat yang sedang dalam penerbangan yang dikenal dengan istilah 'Air Rage' dimana baik resiko dari perilaku penumpang dan penanganannya sama sama tinggi terhadap keamanan penerbangan dan juga keselamatan penerbangan.

Berada di sebuah ruang untuk waktu yang lama seperti dalam kabin pesawat selama penerbangan pada ketinggian terbang diatas 30,000 kaki ++ tidak lah sama dengan perjalanan darat dimana kita bisa berhenti untuk mengganti suasana sejenak sebelum melanjutkanaq perjalanan, tidak ada rest area di angkasa.

Rasa bosan sangat umum dirasakan oleh semua penumpang, namun rasa bosan ini bisa kian meningkat jika kita tidak bisa kendalikan dan dapat mengakibatkan timbulnya stress atau tertekan.

Dan ketika emosi lepas.kendali maka terjadilah perilaku dan ucapan buruk dan kasar yang dapat merugikan diri kita sendiri dan orang lain, dan bila kita berada di dalam pesawat bisa lebih mencekam dan memerlukan penanganan yang jauh berbeda dengan ketika di darat.

Bagi maskapai atau lebih spesifiknya lagi bagi kapten pilot sebagai pengambil keputusan akhir, salah satu tindakan yang dilakukan bila terjadi gangguan dalam penerbangan adalah melakukan pengalihan penerbangan dan mendarat di sebuah bandara terdekat untuk menurunkan sumber kerusuhan.

Namun tindakan ini bagi maskapai berarti penambahan biaya yang tidak kecil, belum lagi kerugian waktu baik bagi maskapai dan penumpang lain karena adanya keterlambatan pada kedatangan nantinya.yang diakibatkan oleh pengalihan penerbangan tersebut.

Faktor apa penyebab dari perilaku kekerasan di udara ini ?

Pengaruh narkoba adalah salah satu penyebab dari penumpang berulah (unruly passenger) ini selain dari pengaruh alkohol dan keadaan kejiwaan yang tidak stabil serta stress atau tekanan dalam kehidupan.

Keadaan ini akan menimbulkan pertanyaan apakah perlu dilakukan tes narkoba dan alkohol serta tes kesehatan bagi seluruh penumpang pesawat di bandara sebelum terbang ?

Pertanyaan ini sangatlah wajar bila perilaku perilaku ini sudah dapat dikategorikan sebagai gangguan keamanan dan juga keselamatan penerbangan, seorang penumpang yang berusaha masuk ke ruang kokpit dan berusahan membuka pintu darurat ketika pesawat di udara adalah dua contohnya.

Sedangkan perilaku kasar yang dapat melukai penumpang lain dan kru kabin sudah jelas merupakan gangguan keamanan di dalam kabin pesawat terlebih bila tidak ditangani dengan tepat.

Jika sebelumnya kita mengenal gangguan keamanan seperti  aksi terorisme, pembajakan pesawat, sabotase dan lainnya maka kini air rage menjadi salah satu gangguan keamanan yang menjadi perhatian bagi banyak maskapai.

Beberapa maskapai didunia sudah memulai untuk menghindari terjadinya air rage ini dengan membuat database berupa daftar hitam penunpang yang pernah melakukan tindakan kekerasan di dalam pesawat, langkah ini sangat efektif karena adanya saling berbagi daftar hitam antar maskapai dan kemudian melakukan update sehingga ada kesamaan daftar hitam penumpang di antara para maskapai.

Maskapai di Indonesia ada baiknya juga mengikuti langkah maskapai lainnya atau setidaknya mulai mempersiapkan dalam menghadapi kemungkinan akan keadaan yang ditimbulkan oleh para penumpanng berulah ini dengan menguatkan kondisi dan ketentuan yang telah mereka miliki saat ini. 

Hal ini mengingat bahwa penumpang yang diangkut oleh maskapai di Indonesia juga mencakup penumpang dari berbagai bangsa sedangkan pelakunya bisa dari bangsa manapun termasuk dari Indonesia sendiri.

Mungkin kita masih ingat kejafian warga negara Indonesia yang terpaksa diturunkan dari pesawat maskapai Turkish Airways pada tahun 2022 yang lalu, ini menggambarkan adanya kemungkinan pelaku air rage dari Indonesia juga dapat terjadi.

Peningkatan kemampuan dari personil keamanan bandara atau dikenal dengan aviation security (avsec) perlu dilakukan dalam hal pendeteksian awal dengan mengamati tindak laku para calon penumpang di bandara.

Jika ada penumpang yang terlihat di bawah pengaruh alkohol ataupun narkoba bisa ditindaklanjuti dengan pendekatan dan kemudian tes kesehatan bilamana diperlukan.

Kordinasi dengan pihak kepolisian, badan intelejen dan badan nasional narkoba dengan saling bertukar database bisa juga dilakukan sebagai tambahan sumber daya dari badan badan ini yang sebelumnya memang sudah ditempatkan sebelumnya.

Badan Penerbangan Internasional atau ICAO sebenarnya sudah memiliki panduan mengenai kejatahan yang dilakukan dalam penerbangan yaitu Konvensi Tokyo tahun 1963 dengan nama  "Convention on Offences and Certain Other Acts Committed on Board Aircraft"  atau konvensi mengenai perlnyerangan dan tindakan laibbya yang dilakukan di dalan pesawat.

Indonesia sendiri sudah meratifikasinya ke dalam Undang Undang no. 2 tahun 1976 tentang pengesahan konvensi Tokyo.

Akan tetapi penguatan hukum di lapangan dalam menekan tingkat kejahatan di dalam pesawat juga perlu dilakukan terutama di bandara bandara karena pada dasarnya keamanan penerbangan berawal dan berakhir di bandara

Kabin pesawat memang bukan ruagan yang besar dan luas terutama pada pesawat berlorong satu, untuk itu kita semua sebagai penumpag tetap perlu saling menghargai dan dengan toleransi yang tinggi terhadap penunpang lain dengan tetap mentaati aturan yang berlaku selama penerbangan.

Usahakan untuk tetap menjaga kenyamanan diri dengan mengoptimalkan fitur fitur hiburan (inflight entertainment ) untuk mengalihkan dan mengendalikan kebosanan selama penerbangan.

Sumber dan Referensi :

  • dailymail.co.uk/news/article-11754801/Topless-woman-tries-storm-cockpit-bites-flight-attendant-locks-toilet-flight.html
  • t.co/oh8zqAUndD
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Air_rage
  • megapolitan.kompas.com/read/2022/10/12/14251461/fakta-fakta-penumpang-wni-pukuli-pramugara-turkish-airlines-diturunkan-di
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Tokyo_Convention

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun