Jika mendengar.'climate criminal' kita pastinya akan langsung menghubungkan dengan tindakan kejahatan karena ada kata 'criminal' disini yang berarti pelaku tindak kejahatan.
Climate criminal dalam konteks penerbangan merupakan sebutan kepada pihak pihak baik itu perirangan maupun korporasi yang melalui aktivitasnya membawa dampak negatif pada iklim bumi, aktivitas disini adalah pada penggunaan kendaraan dalam memenuhi kebutuhan transportasi mereka seperti pesawat dan kapal.
Beberapa individu yang dicap sebagai climate criminal ini adalah para selebritas dunia dan kaum jetset dikarenakan oleh penggunaan pesawat private jet atau kapal wisata oleh mereka.
Sekilas memang tidak ada salahnya akan tetapi bila penggunaanya sebenarnya bisa dihindari dan dengan memilih cara lain mungkin akan berbeda reaksi dan penilaian publik misalnya penggunaan pesawat yang hanya dengan waktu tempuh 14 menit sedangkan bila lewat darat bisa ditempuh kurang dari 1 jam.
Beberapa nama selebritas, jetset dan sosialita mendapatkan gelar sebagai climate criminal karena frekuensi dan juga waktu tempuh yang terbilang sangat pendek dan bisa dilakukan dengan perjalanan darat.
Situs weareyard menyebutkan beberapa nama selebritas yang banyak menyumbangkan emisi karbondioksida melalui penerbangan yang mereka lakukan pada periode Januari hingga Juli 2022 yang lalu.
Dari.daftar mereka muncul nama seperti Taylor Swift, Oprah Winfrey, Jay-Z, Kim Kardashian, Floyd Mayweather, Steven Spielberg, Mark Wahlberg, dan Travis Scott. Masing masing telah melakukan banyak sekali penerbangan dengan private jets serta dengan waktu tempuh penerbangan yang pendek.
Taylor Swift telah melakukan penerbangan sebanyak 170 kali penerbangan sejak Januari hingga Juli 2022 dengan waktu tempuh terpendek selama 36 menit dalam penerbangan dari Missouri ke Nashville, pada daftar ini Taylor Swift berada di posisi no.1 dengan emisi karbon sebanyak 8,293.54 ton -- jumlah ini sama dengan sekitar  1,184.kali dari rata rata emisi karbon dari per orang dalam setahun.
Istilah climate criminal ini serupa dengan istilah flygskam atau flight shame yang mulai digalakan di negara Swedia sejak tahun 2019 dengan tujuan untuk lebih menyadari efek emisi karbondioksida dari pengoperasian pesawat terhadap bumi.
Industri aviasi sebagai industri dimana segala jenis pesawat terbang berada tidak berdiam diri melihat ini semua, mereka juga sudah memiliki tekad untuk mengurangi dan bahkan akan menggantikan bahan bakar fosil pada tahun 2050 nanti atau yang dikenal dengan Zero Emission.Â