Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Antara Menembak Benda yang Lebih Ringan dari Udara dan Benda yang Lebih Berat dari Udara

10 Februari 2023   00:54 Diperbarui: 10 Februari 2023   00:56 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Balon Udara (sumber foto : Maxpixel.com)

Kejadian balon udara masuk ke ruang udara Amerika bisa dikatakan sebagai pelanggaran di ruang udara dari sebuah negara yang berdaulat, apakah itu  benda yang menangkasa (airborne craft) sipil maupun militer, namun bila tidak memiliki ijin atau flight clearance maka dapat disebut sebagai pelanggaran hukum.
̤
Dan apabila balon udara terbukti membawa peralatan yang berfungsi untuk mengumpulkan data intelejen atau dikenal dengan kegiatan spionase (espionage) maka ini lebih dari sekadar pelanggaran hukum di ruang udara saja.

Beberapa pihak mungkin bertanya apakah balon udara tersebut masuk ke ruang udara Amerika  tanpa terdeteksi ? balon udara Tiongkok ini sebenarnya sudah terdeteksi sejak 28 Januari 2023 tepatnya ketika berada diatas kepulauan Aleutian di Kanada sebelum memasuki ruang udara Amerika melalui ruang udara Kanada.

Amerika memiliki apa yang disebut dengan Air Defense Identification Zone (ADIZ) yang merupakan lapis pertahanan udara di  luar ruang udara mereka, salah satu zona tersebut meliputi ruang udara Kanada, melalui kordinasi dengan Kanada lah balon udara Tiongkok telah diamati oleh North American Aerospace Defense Command (NORAD) sebuah komando yang bertanggung jawab pada ADIZ di bagian utara Amerika.

Hal ini berbeda dengan serangan Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 ketika pihak militer Jepang meluncurkan ratusan pesawat dari kapal kapal induknya (6 kapal) dan berhasil melumpuhkan kekuatan laut Amerika.

P̤e̤sawat pesawat Jepang ini memanfaatkan cuaca disekitar Pearl Harbor t̤e̤r̤ṳtama di kawasan pegunungan Koolau yang merupakan salah satu pintu masuk ke Pearl Harbor.

Kumpulan awan yang menutup bagian atas kawasan tersebut dijadikan semak semak di udara oleh pesawat pesawat Jepang dan saat mereka melewati awan tersebut kawasan pangkalan Angkatan Laut Amerika sudah dihadapan mereka untuk melakukan serangan.

Namun mengapa perlu waktu untuk melakukan penembakan ?

Satu hal yang perlu diketahui adalah balon udara itu merupakan benda yang lebih ringan dari udara (lighther than air) yang dapat mengangkut p̤e̤r̤a̤l̤a̤t̤a̤n̤ d̤a̤n̤ p̤e̤r̤l̤e̤n̤g̤k̤a̤p̤a̤n̤ s̤e̤r̤t̤a̤ p̤e̤r̤s̤e̤n̤j̤a̤t̤a̤a̤n̤ b̤e̤r̤ṳp̤a̤ b̤a̤h̤a̤n̤ p̤e̤l̤e̤d̤a̤k̤ (̤b̤o̤m̤)̤ layaknya pesawat pembom ataupun pesawat angkut (airlifter).

Perbedaannya adalah penindakannya oleh pihak lawan dimana menembak benda yang lebih berat dari udara (heavier than air) seperti pesawat akan lebih mudah daripada menembak benda yang lebih ringan dari udara.

Pada tahun 1998 sebuah balon udara meteorologi Kanada terbawa angin yang kemudian ditembaki dengan peluru otomatis dari pesawat tempur CF- 18 milik AU Kanada (F-18 speksifikasi Kanada), namun apa yang terjadi balon udara justru tetap mengudara dan bahkan terbang di ketinggian dimana pesawat pesawat jet komersial melakukan penerbangan.
̤
Ketika balon udara ditembak dengan peluru dan melubangi balon tersebut tidak semerta merta membuat balon tersebut langsung kehilangan gaya apung nya (buoyancy) di udara dengan bantuan gas (umumnya hellium) tidak seperti pesawat yang bisa kehilangan powernya untuk tetap mengangkasa.
̤
Apa yang kemudian dilakukan oleh Amerika terhadap balon udara Tiongkok adalah tidak menembaknya  dengan peluru melainkan dengan meluncurkan rudal yang akan menyulut ledakan balon setelah rudal mengenai salah satu benddunig keras di balon tersebut.

Peluru didesain untuk menembak benda keras sehingga bila ditembakan pada balon, peluru tersebut tidak hancur dan kemudian meluncur ke bawah dengan kecepatan yang tinggi dan dampaknya bisa sangat buruk bila mengenai orang.

Kesulitan untuk menembak jatuh balon udara memang sudah berlangsung sejak perang dunia I dimana menembak dengan peluru tidak langsung membuat balon jatuh ke darat meskipun terdapat banyak lubang yang diakibatkan oleh tembakan peluru.

Pesawat ketika itu harus terbang di atas balon dan menjatuhkan benda (bom) yang dapat menyulut ledakan pada balon.

Namun kini balon udara terbang lebih tinggi oleh karena itu penggunaan rudal (peluru kendali) menjadi pilihan namun dengan berbagai persiapan.

Untuk misi penembakan balon udara Tiongkok kemarin, Amerika diberitakan mengerahkan pesawat tempur Boeing F-15 dan Lockheed Martin F-22 mereka namun pada akhirnya pesawat F-22 lah yang menyelesaikan misi ini, sekaligus menciptakan statistik baru berupa kill ratio kepada  F-22 dengan 1:0, pemilihan pesawat F-22 sebagai executor bisa di pahami dari sudut pandang yang berbeda.

Baik pesawatr Boeing F-15 (sebelumnya Mcdonnell Douglas) dan Lockheed Martin F-22 sama sama memiliki service ceiling (batas ketinggian terbang) diatas 50,000 feet dan bila melihat ketinggian balon udara yaitu sekitar 65,000 feet dan rudal diluncurkan dari ketinggan 58,000 feet maka sebenarnya salah satu dari pesawat bisa melakukannya akan tetapi pada akhirnya pesawat F-22 yang dipilih.

̤L̤a̤t̤a̤r̤b̤e̤l̤a̤k̤a̤m̤g̤n̤y̤a̤ b̤i̤s̤a̤ s̤a̤j̤a̤ ṳn̤t̤ṳk̤ m̤e̤n̤i̤n̤g̤k̤a̤t̤k̤a̤n̤ p̤a̤m̤o̤r̤ d̤a̤r̤i̤ p̤e̤s̤a̤w̤a̤t̤ i̤n̤i̤ s̤e̤b̤a̤g̤a̤i̤ s̤a̤l̤a̤h̤ s̤a̤t̤ṳ d̤a̤r̤i̤ d̤ṳa̤ p̤e̤s̤a̤w̤a̤t̤ t̤e̤m̤p̤ṳr̤ g̤e̤n̤e̤ra̤s̤i̤ l̤i̤m̤a̤ y̤a̤n̤g̤ d̤i̤m̤i̤l̤i̤k̤i̤ o̤l̤e̤h̤ A̤m̤e̤r̤i̤k̤a̤ s̤e̤l̤a̤i̤n̤ d̤a̤r̤i̤ L̤o̤c̤k̤h̤e̤e̤d̤ M̤a̤r̤t̤i̤n̤ F̤-̤35 L̤i̤g̤h̤t̤ning̤ I̤i̤ juga bermaksud m̤e̤n̤c̤e̤t̤a̤k̤ k̤i̤l̤l̤ r̤a̤t̤i̤o̤ bagi kelurga p̤e̤s̤a̤w̤a̤t̤ L̤M̤ F̤-̤22 t̤e̤r̤s̤e̤b̤ṳt̤.̤
̤
Kill ratio adalah statistik pesawat yang menandakan perbandingan antara object udara (pesawat) yang ditembak dengan jumlah pesawat yang tertembak dari sebuah keluarga pesawat,  hingga kini pesawat F-15 belum ada yang tertembak namun sudah banyak menembak jatuh pesawat lawan sehingga F-15 dikenal dengan pesawat dengan kill ratio yang sempurna dengan 104:0.

Pesawat F-15 Eagle dengan rudal menembak satelit (foto : Paul E. Reynolds via Wikimedia Commons)
Pesawat F-15 Eagle dengan rudal menembak satelit (foto : Paul E. Reynolds via Wikimedia Commons)

Statistik ini belum termasuk keberhasilan  pesawat F-15 Eagle meluncurkan rudal udara ke orbit (ASM-135 ASAT) dan menembak jatuh satelit pada tanggal 13 September 1985.

Menurut penulis, apa yang dilakukan oleh militer Amerika yang terkesan menunda menembak balon udara hingga berada di atas lautan tidak hanya karena mempertimbangkan dampaknya jika ditembak di atas daratan ataupun di atas kawasan pemukiman penduduk tapi juga dengan mempertimbangkan dampak dari payload (isi muatan) yang mungkin berada di balon udara tersebut seperti perlengkapan yang dapat diamati teknologinya.

Dampak dari kejadian ini  mungkin akan berupa reaksi dari kedua negara, dari Tiongkok yang bisa berupa pembalasan atas penembakan balon udaranya sedangkan Amerika membalas kegiatan spionase oleh Tiongkok.

P̤rediksi d̤a̤r̤i̤ seorang jenderal USAF beberapa waktu yang lalu y̤a̤n̤g̤ m̤e̤n̤y̤a̤t̤a̤k̤a̤n̤ a̤d̤a̤n̤y̤a̤ kemungkinannya Amerika terlibat peperangan dengan Tiongkok pada tahun 2025 mudah mudah an tidak terjadi.

Kita tidak tahu pasti apa yang sebenarnya menjadi tujuan dari Tiongkok dengan beberapa langkah dan tindakan yang diambil beberapa waktu ta̤h̤ṳn̤ ini termasuk k̤e̤g̤i̤a̤t̤a̤n̤ military buld up atau peningkatan kekuatan militer mereka.

Apakah Tiongkok s̤e̤d̤a̤n̤g̤ membagi tugas dengan Rusia dimana Tiongkok pada kawasan Asia Pasifik (APAC) sedangkan Rusia di kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) untuk pencapaian sebuah tujuan bersama ?

Terlebih tersiar kabar bahwa ada balon udara lainnya yang sudah terdeteksi di kawasan Amerika Selatan.

Dari sisi Amerika, kejadian ini bisa  menjadi high alert bagi sistem pertahanan Amerika di udara karena apa jadinya bila balon udara yang berhasil masuk ke ruang udara Amerika tersebut membawa bahan peledak berupa bom dan lainnya ?

Mudah mudah an itu  hanya asumsi yang tidak akan pernah terjadi pada kenyataan dan dunia akan damai dan tentram.

Referensi : satu dua tiga empat Lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun