Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional dan Pekerjaan Rumah Lainnya

3 Februari 2023   19:24 Diperbarui: 6 Februari 2023   12:30 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bandara Internasional Kualanamu (sumber foto: Kompas.com)

Meskipun tujuan perjalanan dari masing-masing orang bersifat individual, pernyataan tersebut sebenarnya dapat dijadikan dasar dari solusi agar orang yang bepergian ke luar negeri tidak menggunakan maskapai asing dengan menyediakan kapasitas terutama dalam hal rute penerbangan ke tujuan yang banyak diminati oleh banyak orang.

Jumlah orang yang bepergian ke luar negeri untuk liburan bukanlah salah satu bentuk dari keluarnya modal (capital outflow) sehingga wajar bila harus diwaspadai, namun sebenarnya lebih kepada peluang bagi maskapai nasional kita untuk menghasilkan pendapatan operasional yang maksimum dari hasil penjualan tiket kepada masyarakat kita yang berpergian ke luar negeri serta wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.

Dengan banyaknya masyrakat kita yang berlibur ke mancanegara tanpa keberadaan maskapai nasional pada rute-rute internasional maka maskapai asing yang akan lebih menikmati hasil belanja masyarakat kita dari pembelian tiket pesawat ke mancanegara sedangkan maskapai nasional kita hanya sebatas menangkap belanja wisatawan nusantara di dalam negeri.

Kita semua memahami keadaan dan kondisi maskapai yang sedang dalam fase pemulihan pasca pandemi akan tetapi inilah saatnya juga waktu yang tepat untuk meletakan pondasi yang lebih kuat dan kokoh kepada maskapai nasional dalam menjawab perubahan dan perkembangan pada pasar.

Kita juga menyadari bahwa untuk memenuhi semua kebutuhan transportasi udara baik domestik dan internasional memerlukan waktu dan sumber daya yang sangat besar, namun bukan berarti kita menunggu dan tidak memulai dengan rencana yang akan mengarahkan perjalanan maskapai nasional kita yang sesuai dengan perkembangan yang terjadi.

Komposisi 70:30 tidak merefleksikan jumlah riil wisatawan asing dan nusantara dan jika komposisi tersebut dijadikan dasar penentu arah perjalanan maskapai nasional kita maka berarti pula komposisi peluang pendapatan para maskapai dari belanja wisatawan asing dan nusantara dari pariwisata hanya pada 70% dari wisatawan nusantara dan hanya 30% dari wisatawan asing.

Singkatnya kita akan lebih memfokuskan pada wisatawan nusantara daripada wisatawan asing dalam menghasilkan pendapatan dari sektor transportasi udara kita, hal ini dapat dipahami jika melihat dari maksud untuk menyeimbangkan permintaan kursi dengan ketersediaan kursi pada pasar domestik.

Di satu sisi memang baik mengantisipasi keadaan saat ini berdasarkan data dan perkembangan yang terjadi akan tetapi antisipasi terhadap perkembangan yang akan terjadi sebenarnya juga dapat merefleksikan arah dan perjalanan kita kepada tujuan yang kita inginkan.

Di mana dunia penerbangan kita akan mendarat di masa mendatang sedangkan banyak kalangan di penerbangan di dunia memprediksi besarnya potensi penerbangan komersial di Indonesia dengan jumlah pengguna transportasi udaranya yang begitu menjanjikan?

Salam Aviasi.

Sumber dan Referensi :

  • nasional.kompas.com/read/2023/02/02/14581111/pemerintah-akan-pangkas-bandara-internasional-di-ri-jadi-15
  • simpleflying.com/airline-frequency-vs-capacity

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun