Pada bulan Agustus 2022 yang lalu pihak Cirium sebagai penyedia data penerbangan ternama menulis sebuah artikel bertajuk "What's behind Indonesia's undersized international market?", artikel ini berdasarkan analisis mereka menggunakan alat mereka.
Kata undersized disini menggambarkan jumlah ketersediaan kursi penerbangan internasional di Indonesia yang terlihat tidak sesuai dengan negara yang luas berpenduduk lebih dari 250 juta jiwa.
Selain itu Indonesia disebut sebut menempati ururan ke 6 sebagai pasar maskapai terbesar pada tahun 2019 dan bahkan menurut OAG sebagai pasar penerbangan terbesar di Asia Tenggara.
Analisis mereka juga menyimpulkan bahwa pada tahun 2019 ketersediaan kursi penerbangan internasional hanya berjumlah  24,687,580 kapasitas kursi.
Jika dihitung dalam sebulannya maka kapasitas kursi penerbangan internasional kita berjumlah sekitar 2,057,298 atau 68,576 kursi sehari.
Jika kita breakdown lebih lanjut menjadi keberangkatan dan keberangkatan maka masing masing menyediakan kursi sebanyak 34.288 kursi dalam sehari baik itu dan ke seluruh bandara internasional kita di Indonesia.
Menurut kompas.com total bandara internasional di seluruh Indonesia berjunlah 33 buah, jika menggunakan data diatas ini berarti kapasitas kursi yang tersedia di setiap bandara internasional kita masing masing berjumlah 1,039 kursi baik untuk keberangkatan maupun kedatangan.
Jumlah ini sebenarnya cukup baik bila memang kenyataan itu yang terjadi dimana setiap bandara internasional kita dilayani dengan frekwensi penerbangan hingga 5-6 kali dalam sehari dengan pesawat narrow body berkapasitas hingga 225 penumpang atau hingga 3-4 kali dengan pesawat widebody berkapasitas 300+ penumpang.
Namun kenyataannya memang tidak semua bandara internasional kita menyediakan kapasitas sebanyak itu.
Dalam kata lain jumlah kapasitas pada analisis itu hanya menggambarkan jumlah kapasitas di beberapa bandara internasional yang ramai seperti CGK, DPS, KNO dan UPG sebagai pintu gerbang udara utama dan ditambah beberapa lainnya seperti SUB dan Manado (MDC).