Karena pada dasarnya kan sama saja dengan penerbangan domestik yang ketika permintaan banyak maka frekwensi ditambah seperti saat liburan sekolah atau hari hari besar, malah adakalanya maskapai terpaksa menerbangkan pesawat berbadan lebarnya.
Bila destinasi wisata bisa melakukan promosi dan penawaran penawaran menark seperti pada musim low season dengan harga diskon misalnya atau lainnya maka senakin banyak wisatawan asing yang berminat berkunjung dan itu akan memaksa maskapai mau tidak mau menambah frekwensi penerbangannya atau mengganti pesawat dengan yang berukuran lebih besar kan.
Bila maskapai mengganti pesawat dari yang biasanya berukuran besar ke lebih kecil, ini justru signal tidak baik bagi destinasi dan perlu di lihat apa penyebabnya.
Namun demikian lihat juga kapasitas bandara nya juga jangan sampai kepadatan pesawat yang dapat membuat banyak keterlambatan, jangan sampai pula lebih banyak pesawat yang berada di holding pattern menunggu ketersediaan parkir pesawatnya daripada pesawat yang di darat.
Kalau memang sudah tidak mencukupi kapasitas operasionalnya walau terminalnya sudah ditambah kapasitasnya, ya mau tidak mau menambah landasan pacu, bila tidak ada lahan lagi ya terpaksa harus bangun bandara baru.
Jangan menunda terlalu lama dan hanya puas dengan frekwensi penerbangan dan jenis pesawat yang melayani penerbangan ke destinasi wisata tersebut dari tahun ke tahun.
Referensi :
- seatguru.com/airlines/Lion_Air/Lion_Air_Boeing_737-900ER_V2.php
- seatguru.com/airlines/American_Airlines/American_Airlines_Airbus_A321_V3.php
- seatguru.com/airlines/United_Airlines/United_Airlines_Airbus_A320_V3.php