Setiap maskapai yang melakukan penerbangan komersial berskedul ke sebuah bandara memiliki ini dengan sebelumnya mengajukannya ke bandara tujuan unruk dapat melakukan penerbangan reguler.
Semua bandara mengalokasikan slot untuk maskapai dengan berpedoman pada acuan yang telah ditetapkan oleh IATA yaitu Worldwide Airport Slot Guidelines (WASG).
Pada umumnya bandara menerapkan aturan 80-20 "use it or lose it " dalam artian maskapai harus menggunakan setidaknya 80% dari slot yang diberikan untuk dapat tetap slot di musim berikutnya, umumnya slot dibandara terbagi dua musim yaitu musim dingin dan musim panas
Akan tetapi pada waktu waktu tertetu seperti selama pandemi beberapa kawasan menyesuaikan dengan kondisi Covid 19 dengan mengharuskan maskapai mengisi 50% dan kemudian 65% dari jumlah slot yang dimiliki dalam satu musim.
Dengan penuruan drastis permintaan kursi pesawat hingga nyaris 95% pada selama periode awal pandemi membuat maskapai harus tetap terrbang walau dengan kapasitas kurang dari 10% kapasitas penuh untuk tetap dapat mempertahankan slot karena bila lepas, maskapai lain bisa mendapatkannya.
Pihak bandara dapat me relokasi slot yang ditinggalkan oleh sebuah maskapai kepada maskapai lain, sehingga slot pada bandara bandara besar dan sibuk sangat berarti bagi maskapai, sebaliknya bandara juga tetap harus memaksimumkan fasiitas mereka terutama landasan pacu.
Akan tetapi pengoperasian pesawat dengan kosong penumpang sangat merugikan secara finansial kepada maskapai ditambah dengan dampak dari emisi karbondoksida nya yang sebenarnya tidak seharusnya ada bila tidak terbang.
Pengangkutan vaksin covid 19 setidaknya dapat membantu beberapa maskapai untuk tetap dapat terbang walau dengan penumpang kosong sekalipun.
Penerbangan dengan kosong penumpang juga bisa terjadi di pesawat charter atau pesawat yang melakukan penerbangan charter karena beberapa alasan seperti penerbangan kembali ke base atau juga dari base menuju bandara keberangkatan dari pihak yang menyewa serta bila menuju ke sebuah bandara untuk pemeliharaan.
Penerbangan dengan kosong penumpang ini dinamakan repositioning flight atau juga ferry flight atau juga ada yang menyebutnya dengan dead-head flight, ada pulanya penyebutannya dengan empty legs.
Namun jangan samakan Dead-head flight dengan deadheading dimana ini mengacu kepada pemgangkutan atau penerbangan oleh maskapai kepada staf nya yang sedang off duty atau untuk menuju ke bandara dimana mereka akan memulai bekerja.