Laut dan industri perkapalan sudah menjadi lambang kejayaan Inggris dengan kapal kapal perangnya mulai dari masih sebagai British Empire hingga setidaknya setelah berakhirnya perang Inggris dengan Argentina yang berani beraninya mencoba untuk mencaplok kepulauan Falkland dari Inggris.
Akan tetapi sejak itu kekuatan laut Inggris kian ramping dan bahkan setelah berakhirnya British Empire pada tahun 1997 ketika penyerahan Hong Kong ke Tiongkok, akan tetapi keharuman nama Queen Elizabeth II masih nyata di lautan.
Apakah legacy kejayaan Inggris di la
utan sirna?
Kinl Ratu Elizabeth II telah wafat namun nama dan legacy beliau tak akan pernah sirna, beliau akan menyandang gelar Ratu secara abadi, begitu pula semua hal yang menyematkan nama dan gelar sang Ratu.
Jauh dari negara asal sang Ratu di Inggris tepatnya di Dubai, ada  kapal dengan nama Queen Elizabeth 2 (QE2) yang masih menjadi bukti kejayaan Inggris di bidang perkapalan serta legacy nama dan gelar Ratu Elizabeth II.
Kapal ini pada sejarahnya merupakan kapal pesiar yang melayani pelayaran wisata lintas Samudera Atlantik dsri Southampton, Inggris ke New York di Amerika oleh pemilknya yaitu Cunard Steamship Company Ltd dan merupakan pengganti dari kapal sebelumnya yaitu RMS Kapal Qieen Elizabeth.
Pelayaran wisata pertama dari Inggris ke Amerika dilakukan pada tanggal 2 May 1969 dengan menempuh waktu  4 hari, 16 jam, dan 35 menit
Biaya pembuatan kapal yang diluncurkan oleh Ratu Elizabeth II pada tanggal 20 September 1965 adalah 29,091,000 (bernilai 10 kali pada waktu sekarang) dengan berukuran panjang 293.5 m dan beam (lebar antara sisi terluar kedua sisi) 32 m dan terdiri dari 10 tingkat atau deck dengan memiliki 1.892 buah tempat tidur pada 988 kabinnya yang terdiri dari  291 deluxe dan  687 standar.
Tidak semua kabin pada QE2 memiliki balkoni bagi penumpangnya, hanya 30 kabin dari 988 kabin tersebut yang memiliki balkoni untuk menikmati udara segar lautan lepas.