Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Hub Maskapai atau Bandara Hub

14 September 2022   19:45 Diperbarui: 14 September 2022   20:18 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandara Soekarno Hatta (foto via Kompas.com)

Pemerintah Indonesia sedang mengkaji penerapan hub maskapai atau bandara di Indonesia dimana bandara bandara utama seperti Denpasar, Surabaya, Makassar dan Kualanamu serta beberapa bandara lainnya dapar terkoneksi dengan bandara lain di berbagai belahan dunia.

Apa hub maskapai atau bandara hub itu dan bagaimana penerapannya ?,

Kita mulai dari kata 'hub' itu sendiri dimana memiliki arti sebagai tempat dimana dilakukan perpindahan antar moda transportasi atau juga antar kendaraannya.

Sebagai ilustrasi perpindahan dari moda udara (pesawat) ke moda darat (bis dan kereta api) serta bisa juga perpindahan dari keteta api ke bis atau sebaliknya.

Kita bisa melihat sistem ini di kereta api kita khususnya di commuter Jabodetabek dimana stasiun manggarai berperan sebagai hub yang menghubungkan antar kawasan di Jabodetabek.

Sedangkan adanya  hub maskapai atau juga disebut dengan bandara hub karena sistem yang digunakan oleh maskapai untuk memaksimalkan trafik yang dikenal dengan Hub and Spokes (pengumpul dan pengumpan) sebagai sistam lain dari sistem point to point atau penerbangan non stop.

Sistem ini diperkenalkan oleh maskapai Delta Airlines pada tahun 1955 dan pada perkembangannya kini juga diterapkan moda transportasi lainnya baik untuk orang dan barang (kargo dan logistik).

Konsep dari sistem adalah menjadikan satu bandara menjadi pengumpul trafik penumpang dari bandara bandara pengumpan dan kemudian memindahkan penumpang dan barang sesuai dengan tujuan akhir masing masing.

Dari sisi maskapai sistem ini bisa meningkatkan load factor mereka pada jalur jalur penerbangan, misalnya masyarakat yang tinggal di Sumatera yang terbang ke Labuhan Bajo harus melalui Jakarta yang merupakan hub dari maskapai yang kita tumpangi karena tidak ada penerbangan langsung.

Sebabnya karena bila maskapai melakukan penerbangan non stop misalnya dari Palembang ke Labuhan Bajo belum tentu dapat menghasilkan load factor yang tinggi jika dibandingkan melalui Jakarta dengan mengumpulkan seluruh penumpang dengan tujuan yang sama, pada akhirnya load factor Jakarta Labuhan Bajo akan tinggi.

Dari sisi pelaku perjalanan sistem ini akan menambah waktu tempuh dan adakalanya biaya pun menjadi lebih mahal (tergantung pada sistem penetapan harga maskapai).

Maskapai maskapai di Indonesia menjadikan bandara bandara utama di Indonesia sebagai hub nya seperti Jakarta, Surabaya, Denpansar dan Makassar sedangkan hub maskapai di benua Asia kita bisa lihat di Changi sebagai hub sekaligus base operation dari Singapore Airlines, kemudian ada bandara Hong Kong yang menjadi hub maskapai Cathay Pasific.

Dalam menentukan hub nya maskapai pastinya  berdasar kepada permintaan kursi dari sebuah bandara ke berbagai bandara lainnya yang terhubung dengan bandara yang akan dijadikan hub nya.

Penentuan lain bisa didasarkan atas dasar keuntungan dari lokasi seperti bandara di Dubai (DXB) yang merupakan hub maskapai Emirates, bandara ini bisa dikatakan terletak di tengah peta dunia sehingga bisa mengumpulkan trafik baik trafik asal dan tujuan (O&D) maupun yang terhubung atau terkoneksi dengan bandara lainya di seluruh rute penerbangan yang dimiliki Emirates.

Contoh lainnya adalah Bandara di Memphis (MEM) yang dijadikan superhub perusahaan FedEx dengan armada pesawatnya untuk memudahkan mereka menelusuri perjalanan paket kargo nya karena terpusat di Memphis.

Bisakah maskapai Indonesia menjadikan Changi sebagai hub nya ? bisa saja bila Singapore mengijinkannya serta selama maskapai Indonesia memiliki sumber daya yang cukup dan kuat baik itu armada pesawat dan SDM di Singapore maka sangat memungkinkan terlebih Singapore tidak memiliki rute domestik.

Hal yang sama berlaku di Dubai dimana FedEx juga menjadikannya bandara hub mereka karena tidak adanya rute domestik di United Arab Emirates.

Namun tidak secara otomatis berlaku sebaliknya dimana maskapai Singapore menjadikan salah satu bandara sebagai hub dan melayani rute domestik dari hub tersebut di Indonesia, ini karena ada hak cabotage yang diterapkan oleh Indonesia sebagai perlindungan kedaulatan kita di udara, berbeda dengan Singapore yang tidak memiliki rute domestik sehingga tidak ada hak cabotage pada penerbangan.

Hak cabotage pada penerbangan ada pada kebebasan ke 8 dan 9 di 9 Kebebasan Udara, hak ini juga berlaku pada transportasi laut.

Apa keuntungan kita sebagai pelaku perjalanan ?

Untuk memudahkannya mari kita ilustrasikannya, bila kita ingin terbang dari Singapore ke Madrid namun tidak ada penerbangan langsung dan hanya ada connecting flights dari maskapai Air France dan KLM, maka kita bisa menentukan harga yang lebih rendah dengan melihat dari bandara mana yang lebih dekat dengan Madrid apakah Paris yang menjadi hub nya Air France atau Amsterdam yang menjadi Hub nya KLM.

Disamping harga, pemilihan hub yang terdekat dengan Madrid, kita juga bisa menghemat waktu tempuh, oleh karena itu bila kita akan melakukan penerbangan jarak jauh ada baiknya mengetahui bandara mana yang dijadikan hub oleh maskapai yang kita tumpangi dan dari hub tersebut kita bisa juga mengetahui koneksinya ke berbagai tujuan.

Bagaimana pemberlakuan Hub yang sedang di kaji Pemerintah ?

Kita harus menunggu bagaimana hasil kajian tersebut akan tetapi yang jelas adalah pemberlakuannya harus menguntungkan pihak pihak yang terlibat yaitu maskapai dan bandara (pemerintah jika sebagai pemilik bandara).

Kita tunggu perkembangannya.

Referensi: 

Utama Satu Dua Tiga Empat Lima Enam Tujuh Delapan Sembilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun