Mengapa pesawat merupakan capital good pada proses produksi pariwisata ?
Karena pesawat digunakan sebagai alat oleh maskapai untuk menghasilkan output berupa pelaku perjalanan dimana pelaku perjalanan juga sebagian besarnya output dari pariwisata.
Pesawat seperti truk atau bis yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan output berupa penghasilan jasa angkutan.
Dengan begitu output yang dihasilkan oleh industri pariwisata selalu terganggu dan tidak bisa konstan karena terganggunya proses produksi di industri pariwisata.
Walau output industri pariwisata yang dalam hal ini adalah wisatawan juga merupakan output industri aviasi, namun karena output industri aviasi lebih banyak jumlahnya berkontribusi pada industri pariwisata daripada moda lainnya maka dampak pengurangannya pun akan sangat terasa.
Disisi transportasi, konektivitas antar pulau sebenarnya masih menyediakan pilihan lainnya kepada wisatawan berupa moda transportasi laut namun tidak dapat menimbulkan pergeseran penggunaan dari moda transportasi udara ke pilihan yang tersedia (moda transportasi laut) secara signifikan.
Jadi bagaimana solusinya agar industri pariwisata dapat mengurangi ketergantungannya pada industri aviasi pada proses produksi nya ?
Inilah sebenarnya pertanyaan yang harus ditemukan solusinya sebelum kita mengembangkan destinasi wisata di beberapa daerah yang dipisahkan oleh laut.
Karena industri aviasi dalam hal ini maskapai adalah industri yang kerentanannya terhadap segala situasi yang terjadi di dunia ini lebih melekat pada operasionalnya daripada industri pariwisata seperti pada situasi dimana fluktuasi harga bahan bakar minyak dapat terjadi dan terulang lagi dari waktu ke waktu.
Walau tidak menutup kemungkinan dimana para pihak yang pada sisi kebijakan sudah mengidentifikasi permasalahan ini namun mungkin pula permasalahan ini justru diberkaskan atas dasar pertimbangan lainnya.
Industri pariwisata dan aviasi memang saling menggantungkan satu sama lain namun pada transportasi sebenarnya masih menyediakan moda darat dan laut yang bisa dijadikan alernatif namun permasalahan lainnya adalah kendaraan yang tersedia pada kedua moda ini belum bisa berhasil menggeser pilihan dari pengguna di moda transportasi udara.