Keberhasilan Singapura melalui Changi sebagai bandara hub international bagi penerbangan komersial serta sebagai penggerak perekonomiannya patut diperhitungkan dan ditiru, tidak meniru caranya melainkan sudut pandangnya terhadap pentingnya angkutan udara bagi sebuah negara baik untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Singapura melalui CAAS nya (Civil Aviation Authority of Singapore) juga berhasil sebagai penyedia navigasi udara yang mengontrol ruang udara seluas 840,000 km2 pada Flight Information Region mereka (FIR Singapore), padahal luas daratan singapura hanya 720 km2.
Kedua pencapaian ini bukanlah tanpa usaha dan perjalanan panjang serta pastinya bukan dengan tujuan untuk memperluas kedaulatan (udara) negara tersebut melainkan untuk  menjamin keselanatan penerbangan dan keefektifan arus lalu lintas pesawat dengan mengingat pentingnya angkutan udara pada perekonomiannya.
Bagaimana perjalanan Singapura dalam mencapai keduanya ?
Bandara Changi
Bandara Changi Singapura merupakan salah satu penggerak perekonomian negara Singapura melalui trafik pesawat niaga berjadwal baik penumpang dan kargo serta status nya sebagai bandara hub yang menghubungkannya dengan berbagai destinasi di seluruh benua Asia dan Pasfik (APAC).
Changi mulai beroperasi sejak pendaratan pesawat niaga berjadwal dari maskapai Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ 101 dari Kuala Lumpur dengan membawa 140 penumpang serta keberangkatan pesawat Singapore Airlines SQ 192 Â ke Penang pada tanggal 1 Juli 1981.
Bandara ini dibangun di area bekas pangkalan Angkatan Udara Inggris yang dibangun untuk menggantikan peran bandara Paya Lebar yang sudah beroperasi sejak tahun 1955 sebagai bandara penumpang dan kargo Singapura.
Saat awal beroperasi, Changi hanya terdiri dari satu terminal dan satu landasan pacu saja namun dengan cepat bertambah dengan landasan pacu kedua pada tahun 1983 dan dilanjutkan dengan terminal 2 pada tahun 1990, terminal 3 pada tahun 2007 dan terminal 4 pada tahun 2017.
Kini terminal 5 dan landasan pacu ketiga sudah direncanakan dan itu semakin membuktikan lagi betapa Singapore menganggap penting angkutan udara bagi perekonomian Singapura yang merupakan open economy.
Changi akan bertambah dalam hal kapasitas penumpang, lalu lintas pesawat, jumlah maskapai dan jumlah koneksi penerbangan yang semua itu merupakan ramuan jitu dalam menumbuh kembangkan sebuah bandara.
Penyedia Navigasi Udara
Dengan pertumbuhan trafik pesawat maka dibutuhkan pula layanan navigasi udara yang mampu mengimbangi pertumbuhan trafik tersebut di dalam ruang udara negara Singapura dimana bandara Changi berada.