Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makna Superpower bagi Sebuah Negara

3 September 2022   01:01 Diperbarui: 3 September 2022   07:55 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kekuatan Militer (foto: pixabay.com)

Banyak pengamat yang memprediksi diawal perang Rusia akan menggunakan pesawat pesawat tempurnya menghancurkan instalasi utama militer Ukraina seperti SAM (Surface-to-Air Missle) dan pertahanan darat Ukraina namun tidak terjadi dan mengakibatkan pergerakan pasukan darat Rusia tidak mendapat dukungan udara (air support).


Beberapa pengamat pun kemudian melakukan analisis nya yang kebanyakan menghasilkan pengamatan yang sama yaitu Rusia kekurangan persenjataan terutama rudal rudal serta merujuk pada kurangnya jam latihan para personnel nya terutama pilot pilotnya.


Bahkan diberitakan pada sebuah website berita bahwa Rusia terpaksa memperkerjakan kembali pilot pilot mereka yang sudah pensiun, dilain hal Rusia juga memerlukan dana untuk memperbaikki persenjataan dan perlengkapan militer mereka yang rusak yang dalam hal ini menggambarkan dua hal yaitu kuragnya jumlah peralatan dan perlengkapan militer serta kurangnya dana yang dialokasikan untuk pengadaan dan pemeliharaan alutsista.


Kekuatan militer vs Ekonomi Rusia ?
Anggaran militer Rusia menurut data International Institute for Straregic Study adalah sebesar USD 62.8 milyar pada tahun 2021 yang menempati urutan kelima setelah Inggris dengan USD 71.6 milyar.


Anggaran pertahanan sebuah negara memang tidak mempresentasikan pembelanjaan alusista baru saja tetapi juga mencakup biaya operasional, gaji personnel, pemeliharaan dan pelatihan dimana besarnya porsi tergantung pada negara masing masing.


Pertanyaan kemudian adalah mengapa negara negara barat melihat Rusia sebagai ancaman layaknya negara superpower dengan kekuatan militernya sedangkan anggaran pertahanannya masih lebih kecil dari Inggris yang luasnya lebih kecil dari Rusia ? bagaimana alokasi dana dari anggaran pertahanan Rusia ?


Jawabannya adalah kekuatan sumber alam yang dimiliki Rusia yaitu minyak dan LNG dimana beberapa negara di Eropa khususnya Jerman menggantungkan pasokan LNG dari Rusia.


Kekuatan ini kini dijadikan oleh Rusia sebagai kekuatan untuk menekan negara negara lain melalui penghentian pasokan serta kenaikkan harga gas alam dan lainnya, bukan lagi dengan kekuatan militer.


Kekuatan ekonomi dalam bentuk gas alam inilah yang dijadikan sebagai senjata politik Rusia dikala kekuatan militer mereka tidak lagi mampu melakukan fungsinya dengan maksimum.


Sedangkan untuk alokasi dana anggaran pertahanan Russia dapat terlihat dengan kurangnya persenjataan Rusia yang menandakan pula alokasi dana untuk pembelanjaan alusista tidak tergambar pada perang Rusia dengan Ukraina serta alokasi pada pelatihan personnelnya, entah kemana larinya dana anggaran tersebut.


Disini dapat disimpulkan bahwa kekuatan militer sebuah negara tidak saja tergantung pada besarnya anggaran pertahanannya saja namun juga pada pengalokasian dana anggaran tersebut berdasarkan kebutuhan dimana kebutuhan militer tidak saja mencakup segala hal yang rutin seperti gaji dan biaya operasional lainnya tapi juga upgrade kemampuan personnelnya dan alutsista nya serta pengadaan alutsista dalam menghadapi segala tantangan dan ancaman yang terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun