Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kejutan dari Boom Overture Pesawat Penumpang Supersonik

19 Agustus 2022   10:11 Diperbarui: 19 Agustus 2022   10:25 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu maskapai di Amerika menggemparkan industri aviasi beberapa hari terakhir ini dengan mengumumkan pembelian pesawat supersonic Boom Overture besutan Boom Technology dalam jumlah yang tidak sedikit.

Menggemparkan karena penulis beranggapan langkah ini sangat berani dan tidak umum dilakukan maskapai ditengah tengah reaktivasi industri aviasi dimana banyak maskapai yang masih harus mengatur napas operasionalnya.

Selain itu pesawat Boom Overture yang dipesan oleh beberapa maskapai tersebut masih dalam tahap pengembangan dan baru akan terbang pertama kali pada tahun 2026 dan akan diperkenalkan pada tahun 2029.

Bahkan dikabarkan bahwa pihak Boom Technology baru menggandeng Rolls Royce untuk mengembangkan mesin dari pesawat ini pada tahun 2020 serta Northop Grumman untuk pengembangan pada pesawat militer.

Namun mungkin pertimbangan pihak maskapai sudah matang sehingga keputusan yang tidak populer saat ini menjadi sebuah pembicaraan dan perdebatan di kalangan industri aviasi sekaligus memberikan boost kepada perusahaan perusahaan yang sudah memulai project mereka pada pesawat supersonik ini.

Maskapai American Airlines merupakan maskapai yang terbaru memesan Boom Overture pada tanggal 16 Agustus 2022 yang lalu dengan pemesanan sebanyak 20 unit dengan opsi 40 unit sehingga totalnya 60 unit.

Jumlah total net order Boom Overture hingga kini sudah mencapai 206 unit baik yang terkonfirmasi dan opsi, jumlah ini sepertinya akan bertambah dengan banyaknya komitmen dari beberapa maskapai dan non maskapai untuk memesan.
Jumlah ini akan melebihi jumlah pesanan awal Airbus A-380 saat belum launching jumlah pemesanannya berjumlah 317 unit jika komitemen dari beberapa pihak menjadi pemesanan pesawat Boom Overture ini.

Selain dari itu maskapai Japan Airlines dikabarkan telah melakukan perjanjian kerjasama.dengan Boom Technology dengan menanamkan dana sebesar USD 10 milyar dollar untuk pengembangan Boom Overture sekaligus melakukan pre-order sebanyak 20 unit.

Dari perkembangan yang kini terjadi, ada beberapa hal yang penulis dapat lihat yaitu penerbangan point to point bukan lagi pilihan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi beberapa pengguna jasa transportasi udara, dan kedua adalah penerbangan supersonik yang dilayani maskapai akan masih lebih murah daripada menyewa atau bahkan memiliki pesawat jet pribadi.

Kecenderungan akan lebih banyaknya rute point to point juga sudah dapat terlihat pada Boeing B-787 Dreamliner yang dapat menghubungkan secondary airport ke primary airport di lain benua tanpa melalui hub, kemudian belakangan juga pada maskapai dunia seperti Qantas dengan project Sunrise nya yang meghubungkan kota kota besar di dunia dengan ketiga kota utamanya di Australia dengan penerbangan non stop.

Pihak Boom Technology menyatakan bahwa  pesawat ini bisa menempuh rute New York JFK ke London LHR dalam waktu 3,5 jam saja dan dengan harga tiket USD 5,000 per orang, jumlah ini masih sangat jauh lebih murah dari pesawat jet pribadi baik itu sewa maupun dengan pesawat milik sendiri.

Waktu tempuh juga menjadi daya tarik karena bila pesawat ini terbang pada rute JFK - LHR sebanyak 2 kali dalam sehari ini berarti orang dapat berpindah bolak balik dari satu benua ke benua lain dalam satu hari.

Pada websitenya Boom Technology membanggakan kecepatan pesawat ini yang bisa mencapai Mach 1,7 atau sekitar 2,027 km/jam ketika terbang diatas lautan dan tanpa afterburner dengan 4 mesin.

Hal kedua adalah pesawat supersonik dimasa datang menawarkan privacy  dan kenyamanan yang cukup tinggi dengan melihat kapasitas nya yang tidak sebanyak pesawat penumpang saat ini, ditambah lagi dengan kecepatan untuk tiba di tujuan yang lebih cepat dari saat ini.

Penggunaan bahan bakarnya adalah dengan 100% Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau aviation bio fuel yang selaras dengan tekad industri aviasi pada program net zero 2050.

Pesawat Boom Overture yang dipesan oleh beberapa maskapai tersebut hanya memiliki kapasitas 65-80 penumpang tergantung pembagian kelas nya, dari sini sudah dapat terlihat bagaimana masing masing kursi akan mengisi tempat dalam kabin pesawat, sudah tentu akan lebih luas dan nyaman dari kelas utama saat ini sekalipun.

Boom Oveture akan membawa kembali kemewahan atau luxury pada industri aviasi setelah beberapa tahun absen setelah Concorde dipensiunkan, kita memang melihat adanya layanan kelas utama pada beberapa maskapai tetapi kemewahan yang dimaksud disini bukan karena harga tiketnya saja yang bisa dua kali lipat dari penerbangan lainnya namun pada ke eksklusif an nya dimana hanya segelintir orang yang berada di dalam pesawat selama penerbangan dan secara otomatis pula layanan pada kabin juga bersifat eksklusif dan terfokus pada segelintir orang.



Bagaimana dengan masalah Sonic boom nya seperti pada Concorde ?

Jika kita melihat video diatas dimana terdengar suara seperti ledakan dari pesawat Concorde yang saat itu berada pada 60,000 feet, suara tersebut adalah sonic.boom yang terjadi karena adanya gelombang kejut yang mendahului pesawat yang bergerak dengan kecepatan melebihi kecepatan suara (lebih dari Mach 1).

Suara bising saat take off juga menjadi perbincangan di industri aviasi terutama efek nya pada lingkungan disekitar bandara, oleh karena itu pihak FAA dan ICAO sudah dalam track untuk mengatur batas kebisingan suara pesawat saat take off bagi seluruh jenis pesawat.

Namun demikian, pihak Boom Technology telah menyatakan bahwa baik sonic boom dan kebisingan saat take off tidak akan melanggar batas yang telah ditetapkan.

Perkembangan pada pesawat ini menggairahkan industri aviasi di seluruh dunia ditengah tengah proses reaktivasi yang masih berjalan.

Menggairahkan bukan dalam konteks lonjakan penumpang dan normalnya jumlah pesawat di langit melainkan gairah yang ditimbulkan dari antisipasi atau waktu menunggu dengan tidak sabar akan kehadiran pesawat ini di langit dan beberapa bandara di dunia.

Setidaknya memang itu yang saat ini terjadi di kalangan penggemar dan pelaku industri aviasi, menunggu kehadiran pesawat yang penampilannya hanya dari desain gambar, kecepatan dan performance nya hanya dalam kata kata dan kalimat.

Tapi itulah aviasi, semuanya berawal dari sebuah mimpi dan bahkan mungkin beberapa mendekati khayalan, namun kemampuan manusia untuk membawa mimpi menjadi kenyataan terbentang  luas bagai langit di angkasa, tidak ada batas ilmu untuk dipelajari, dan waktu pun yang kini menjadi saksi bahwa manusia diciptakan untuk tidak membatasi dirinya pada kreasi.

Pesawat bukan lagi sebuah mimpi, bukan lagi gambar pada secarik kertas di masa lalu, begitu pula gambar gambar lain pada secarik kertas di masa kini pada masa mendatang.

Jarak kini hanya berupa beberapa kedipan mata, bukan lagi tutupan mata yang tertidur panjang.

****

Referensi : Satu Dua Tiga Empat Lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun